Banjir Rusak Sawah

Sumber:Kompas - 08 Januari 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Medan, Kompas - Pada awal tahun sebanyak 3.542 hektar lahan pertanian di Sumatera Utara tergenang air. Dari luas lahan ini, 190 hektar di antaranya mengalami gagal panen. Tidak hanya itu, banjir pada minggu pertama awal tahun 2009 ini juga merusak sarana pertanian.

”Dua tanggul di Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedgai jebol. Tanggul ini berdekatan dengan arena pertanian warga,” kata Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Sumut Jhon Robert Panjaitan, Rabu (7/1) di Medan.

Robert mengatakan, tanggul yang jebol itu berada di Sungai Diski, Deli Serdang, dan tanggul Sungai Ular di Serdang Bedagai. Adapun luapan sungai terjadi di Sungai Belumai, Deli Serdang, dan Sungai Bahorok, Langkat.

”Semua area yang terkena banjir terkonsentrasi di empat daerah saja, yaitu Deli Serdang, Langkat, Serdang Bedagai, dan Kota Tebing Tinggi,” katanya.

Sebagian besar area tanaman pangan yang terkena banjir merupakan tanaman padi se- luas 2.435 hektar, jagung 63 hektar, dan kedelai 124 hektar. Tanaman padi yang terkena banjir berumur antara 10 dan 50 hari.

”Kami menyiapkan benih padi bagi petani yang tanamannya rusak,” katanya. Dia belum memastikan perbaikan sarana pertanian yang rusak karena banjir. Hujan yang terus mengguyur, katanya, membuat para petani resah.

Hujan yang masih deras terjadi di sejumlah daerah di Sumut di luar perkiraan semula. Robert sebelumnya memperkirakan hujan deras akan mereda setelah memasuki bulan Januari. Namun, memasuki minggu pertama bulan Januari, curah hujan di Sumut belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Berdasarkan data dari Balai Meteorologi dan Geofisika Wilayah Sumut, potensi banjir tinggi terjadi di 11 daerah.

Daerah yang dimaksud antara lain Langkat, Binjai, Medan, Tebing Tinggi, Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Selatan, Padang Sidimpuan, Mandailing Natal, Nias, dan Nias Selatan. Hujan umumnya berpotensi terjadi pada malam hari.

Pada akhir tahun 2008 lalu, sebanyak 318 hektar area tanaman pangan di Sumut mengalami puso. Saat itu tanaman padi tergenang air selama satu minggu. Konsentrasi kerusakan tanaman ada di Kecamatan Tanjung Pura dan Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat.

Kepala Subdinas Bina Produksi Dinas Pertanian Sumut Lintong Sitorus belum memastikan adanya gangguan target panen tanaman pangan.

”Kami perlu melihat umur tanaman yang tergenang air. Tanaman di atas 60 hari sangat riskan rusak. Namun, tanaman yang masih berusia sepuluh hari bisa diganti dengan benih padi yang baru,” katanya. Dia meminta agar para petani tidak panik. (NDY)



Post Date : 08 Januari 2009