|
Malang, Kompas - Sedikitnya 35 rumah warga rusak ringan serta tiga rumah rusak berat akibat banjir dari luapan dua sungai, yakni Sungai Sundo dan Sungai Sangrahan di Dusun Krajan, Desa Pujiarjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Minggu (24/10). Kepala Desa Pujiarjo Sulistiadi mengatakan, dua sungai tersebut meluap akibat hujan deras yang mengguyur kawasan itu pada Sabtu (23/10) malam. Selain mengakibatkan puluhan rumah rusak, banjir juga mengakibatkan jalan raya penghubung antara Desa Pujiarjo dan Dusun Sumber Tangkil rusak berat dan putus. ”Jalan yang rusak berat dan putus tersebut berada di kilometer satu serta 300 meter dari Desa Pujiarjo,” kata Sulistiadi. Sulistiadi menuturkan, meluapnya dua sungai tersebut diakibatkan pendangkalan sungai. Hingga kini Pemkab Malang belum melakukan pengerukan. ”Rumah yang rusak berat berada di sekitar sungai. Saat sungai meluap, warga tidak bisa berbuat apa-apa,” tuturnya. Apriliyanto, anggota tim SAR Kabupaten Malang, menjelaskan, hingga saat ini pihaknya bersama sejumlah instansi Pemkab Malang masih menyurvei puluhan rumah warga yang rusak . Apriliyanto mengatakan, puluhan rumah yang rusak berada di RT 24 (14 rumah), RT 11 (12 rumah), RT 1 dan 7 (satu rumah), serta RT 4 (tujuh rumah rusak ringan dan 3 rusak berat). ”Rumah yang paling banyak mengalami kerusakan ada di RT 24 Desa Pujiarjo , sedangkan tiga rumah yang rusak berat berada di RT 4 Kecamatan Tirtoyudo,” ujarnya. Adapun jumlah warga yang menjadi korban sebanyak 137 jiwa yang terbagi dalam 38 keluarga. ”Pihak tim SAR serta Tagana Kabupaten Malang saat ini sudah berada di lokasi untuk memberikan bantuan, disusul Dinas Cipta Karya dan Dinas Bina Marga yang juga melihat kondisi puluhan rumah rusak tersebut,” ujar Apriliyanto. Sementara itu, hingga saat ini masyarakat masih bergotong-royong membersihkan sisa-sisa banjir dengan dibantu tim SAR. Namun, untuk rumah warga yang rusak, sebagian besar belum diperbaiki karena belum ada bantuan dana maupun material . Warga masih mencemaskan banjir susulan. Apalagi cuaca di kawasan Gunung Semeru tersebut berawan gelap pertanda akan hujan. Untuk mengantipasinya, sebagian warga mengungsikan barang berharga mereka.(ANO/ANTARA). Post Date : 25 Oktober 2010 |