|
TANGERANG SELATAN– Hujan deras yang mengguyur sepanjang siang hingga sore kemarin melumpuhkan ruas jalan tol Jakarta–Serpong. Banjir setinggi sekitar 50 cm sepanjang sekitar 300 meter di Km 8 memaksa petugas menutup seluruh akses tol dari dua arah. Penutupan tol harus dilakukan untuk menghindari kemacetan yang lebih parah. Jalan tol baru mulai kembali normal setelah sekitar delapan jam yakni pukul 22.00 WIB karena ketinggian air telah surut menjadi sekitar 10 cm. Lumpuhnya tol Jakarta– Serpong adalah kesekian kalinya. Pada awal bulan lalu Km 10 juga sempat tergenang dengan ketinggian 50 cm. Akibatnya, para pengendara yang melintas saat jam pulang kantor dari Bintaro menuju BSD maupun arah sebaliknya harus mencari jalan alternatif.Kasus paling parah terjadi pada 2010, yang bukan hanya mengakibatkan lumpuhnya jalan tol, melainkan juga seluruh akses jalan di wilayah selatan Jakarta dan Kota Tangerang Selatan. Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Tomi Patria menjelaskan, banjir di tol Jakarta–Serpong Km 8 dan di beberapa wilayah lain di Kota Tangsel akibat jebolnya tanggul di Kali Angke yang berada di belakang perumahan Vila Bintaro.Tanggul tak dapat menahan volume air saat turun hujan.Hingga pukul 19.30 WIB luapan air juga belum surut. ”Banjir di jalan tol karena tanggul Kali Angke di Vila Bintaro jebol akibat luapan air yang tidak terkendali,”kata Tomi. Berdasar pantauan di lapangan, banjir di Km 8 itu mengakibatkan puluhan kendaraan mogok dan membawa dampak kemacetan yang sangat parah hingga 10 km.Kondisi ini karena banjir terjadi sore hari saat jam pulang kantor. Kemacetan diperparah dengan banyaknya kendaraan yang telanjur masuk tol kemudian putar balik. Akibatnya, arus lalu lintas yang tidak teratur itu memperparah kemacetan di tol. Rian,25,seorang pengendara yang hendak masuk tol BSD–Jakarta mengaku sudah hampir dua jam terjebak macet di Jalan Letnan Sutopo, depan Pasar Modern BSD. Karena mengetahui banjir, dia memutar balik dan mengurungkan niatnya untuk masuk tol.”Macetnya panjang. Saya tadi mau masuk tol, tapi karena tahu banjir,tidak jadi,” kata Rian. Untuk mencegah semakin menumpuknya kemacetan, petugas lalu lintas mengalihkan arus lalu lintas dari Jakarta di Km 4 kembali ke Pondok Indah. Sebaliknya, arus lalu lintas dari Serpong di Km 8.500 dan Km 10 dialihkan kembali ke BSD. Di Serpong, Polsek Serpong juga mengambil kebijakan mencegat kendaraan yang akan masuk tol. Dua pintu masuk yakni pintu tol Rawa Buntu dan pintu tol Pasar Modern BSD dijaga petugas untuk memberitahukan pengemudi agar mengalihkan tujuan. Pengalihan ini mulai dilakukan oleh petugas sekitar pukul 16.15 WIB.”Kita cegat dan alihkan kendaraan agar tidak masuk tol.Berharap kemacetan tidak makin parah,” ungkap Kanit Lalin Polsek Serpong Iptu Renta Manurung kemarin. Renta menuturkan, akibat banjir tersebut, tol tidak bisa dilalui kendaraan jenis sedan maupun minibus. Ketinggian air yang mencapai setengah meter itu menyebabkan banyak kendaraan mogok saat berusaha menerobos air. “Laporan dari petugas kami di sana, banyak kendaraan mogok karena mesin tergenang air,”katanya. Banjir di tol tersebut juga berimbas pada arus lalu lintas di ruas jalan yang ada di Kota Tangerang Selatan yang terintegrasi dengan pintu tol.Kemacetan tidak terelakkan di Jalan Letnan Sutopo yang merupakan ruas jalan yang terintegrasi dengan pintu masuk tol BSD – Jakarta yang berada di depan Pasar Modern BSD. Kemacetan mengular hingga 2 Km hingga ke depan Kantor Polsek Serpong.Hal yang sama terpantau terjadi di Jalan Kapten Subijanto perempatan German Center yang terintegrasi dengan pintu masuk dan keluar tol Rawa Buntu–Jakarta. Jalan Raya Serpong yang terintegrasi dengan Jalan Kapten Letnan Sutopo dan Jalan Letnan Subijanto pun terkena dampak kemacetan. Petugas pun mengalihkan kendaraan yang menuju ke Serpong dari dan ke luar tol Bintaro ke arah Alam Sutera. ”Kami alihkan hingga lalu lintas normal kembali,” ujarnya. Managing Director PT Nusantara Infrastructure Tbk,Bernardus Djonoputro, selaku pengelola jalan tol Pondok Aren- BSD, menyatakan, luapan air yang terjadi bukan disebabkan oleh struktur bangunan jalan tol yang kurang memadai, tapi disebabkan tidak bekerjanya selokan air di sekitar jalan tol. denny irawan/hermansa Post Date : 20 April 2012 |