Banjir Rob Rendam Ribuan Rumah

Sumber:Koran Tempo - 05 Juni 2008
Kategori:Banjir di Jakarta

JAKARTA -- Sedikitnya 1.200 rumah warga di tiga rukun warga Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, tergenang air laut akibat gelombang pasang (rob) sejak lima hari lalu. Air menggenangi rumah, sekolah, sarana ibadah, dan jalan dengan ketinggian 70 sentimeter hingga 1 meter.

Ending Suryadi, warga setempat, mengatakan, sebagian besar rumah warga yang tenggelam berada di RW 1, RW 2, dan RW 3." Ada sekitar 1.200 rumah yang dihuni 4.000 jiwa," kata Ending, tokoh masyarakat setempat.

Banjir rob juga menerjang permukiman warga di kawasan pantai Muara Tawar, Kabupaten Bekasi. Sekitar 400 rumah di Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, terendam setinggi setengah meter. Air pasang mulai timbul kemarin pukul 11.00.

Eko, 31 tahun, nelayan asal Kampung Paljaya, Desa Segarajaya mengatakan air pasang mencapai area daratan sejauh 2-3 kilometer dari bibir pantai. Air membuat sejumlah area tambak ikan dan udang tenggelam.

Mastulah, nelayan, menyatakan 5,5 hektare tambak milik keluarganya tidak lagi terlihat. Akibatnya, 2.000 bibit ikan bandeng yang baru saja dilepas sebulan lalu hilang dihanyutkan air pasang. "Saya belum tahu nominal kerugiannya, baru mau panen November nanti," katanya.

Banjir rob ini tampaknya belum diantisipasi pemerintah di dua daerah itu. Padahal, informasi tentang air pasang sudah dikabarkan sejak akhir Mei lalu.

Dari pantauan Tempo, tidak ada pembangunan tanggul penahan air pasang di pesisir pantai Tarumajaya. Jika air pasang laut datang, warga pasrah dan membiarkan rumah mereka terendam. Camat Tarumajaya, Effendi, mengatakan, pembangunan tanggul belum terpikirkan. Cukup dengan mengandalkan tanggul tambak ikan dan udang, yang saat ini telah tenggelam sekitar 200 hektare.

Di Tangerang, menurut Camat Kosambi, Toto Sudarto, pemerintahnya baru menganggarkan Rp 500 juta di anggaran biaya tambahan untuk pembangunan tanggul sepanjang 600 meter dan tinggi 2 meter di pinggir pantai Dadap. Padahal, rob sudah melanda perkampungan itu sejak empat hari lalu.

Banjir akibat air pasang atau rob pada awal Juni ini tidak mengganggu produksi hasil tangkapan ikan di Jakarta. Kendala justru terdapat pada distribusi dan pemasaran, yang tergantung pada pasang-surutnya air laut.

Kepala Pelabuhan Nizam Zachman di Muara Baru, A. Bambang Sutedja, mengatakan aktivitas pelabuhan ikan Nizam Zachman di Muara Baru, Jakarta Utara, tidak terpengaruh puncak air pasang. "Masih berjalan seperti biasa," katanya.

Puncak air pasang di perairan Jakarta diperkirakan terjadi kemarin malam. Luapan air merambat mulai sore dan mencapai ketinggian maksimum menjelang tengah malam. "Ketinggian air di atas 1,1 meter," ujar Kepala Subdirektorat Penerangan Lingkungan Laut Jawatan Hidrologi dan Oseanografi TNI AL Kolonel Dede Yuliadi kemarin.

Dampak luapan air tidak mengganggu ratusan rumah warga di sekitar Stasiun Poma Waduk Pluit. Pemerintah setempat telah memfasilitasi penguatan dan peninggian tanggul darurat. JONIANSYAH| HAMLUDDIN| BAYU GALIH| RIKY FERDIANTO



Post Date : 05 Juni 2008