SUMBER, (PR).- Air laut pasang (rob) merendam ratusan hektare tambak di pantai Losari, Kabupaten Cirebon, Kamis (6/5). Akibatnya, para petani tambak gagal memanen ikan yang telah dipelihara. Kerugian diperkirakan bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun menyebutkan, rob tersebut melanda empat desa di sepanjang pantai yang ada di Kec. Losari, masing-masing Desa Tawangsari, Mekarsari, Kalisari, dan Desa Ambulu. Kerugian paling parah diderita para petani tambak di Desa Tawangsari. Di wilayah tersebut, ikan bendeng siap panen milik ratusan petambak hanyut terbawa air dari laut itu.
Kondisi serupa dialami pula para petani tambak di Desa Mekarsari, Kalisari, dan Ambulu. Namun, kerugian di tiga desa tersebut tidak separah dibandingkan kerugian yang dialami para petani di Desa Tawangsari.
Kuwu (Kepala Desa) Tawangsari, Jaenudin, mengungkapkan, tambak seluas 70 hektare tersapu banjir rob yang tingginya mencapai satu meter. Untuk setiap hektarenya, petani tambak rata-rata mengalami kerugian Rp 2 juta lebih.
Menurut Jaenudin, banjir rob tersebut muncul secara tiba-tiba, yang kemudian menyapu puluhan hektare tambak. ”Bahkan, ikan bandeng yang siap panen pun hanyut terbawa arus rob,” katanya.
Ia menyebutkan, ikan bandeng yang hilang terbawa banjir itu berusia sekitar dua hingga tiga bulan. Sebagian lagi berusia empat bulan dan siap dipanen beberapa pekan ke depan.
Sebelumnya, pada Selasa (4/5), lalu sekitar pukul 16.00 WIB, air laut juga sempat meluap hingga merendam tambak di Desa Tawangsari yang lokasinya berbatasan langsung dengan Jawa Tengah tersebut.
Inventarisasi
Sementara itu, Wakil Ketua Himpunan Kerukunan Tani dan Nelayan (HKTI) Kab. Cirebon, Abdul Qodir, mengaku telah mendapat laporan dari para nelayan mengenai banjir rob tersebut.
Setelah dilakukan pendataan, kerugian ternyata tidak hanya dialami nelayan di Kec. Losari, tetapi banjir rob juga dialami tambak di sepanjang pantai Kab. Cirebon, yang memiliki luas mencapai 5.000 hektare. ”Saat ini kami tengah menginventarisasi kerugian akibat banjir rob,” tutur Abdul Qodir.
Ia mengatakan, banjir rob kali ini menyebabkan tambak terendam dengan ketinggian 50 cm sampai 100 cm. Kerugian di setiap kecamatan mencapai ratusan juta rupiah.
Kepala Tata Usaha Dinas Kelautan dan Perikanan, Kab. Cirebon H. Hilman, mengungkapkan, akan segera melakukan pendataan terhadap banjir rob yang menerjang sentra ikan bandeng tersebut. (A-146)
Post Date : 07 Mei 2010
|