Banjir Rob Kembali Rendam Pesisir

Sumber:Koran Sindo - 17 November 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

SUBANG(SINDO) – Banjir akibat air pasang laut (rob)kembali melanda warga di pesisir pantai utara,Kabupaten Subang.Ratusan rumah dan sekolah digenangi banjir sejak sepekan terakhir.

Banjir terjadi di Desa Legonwetan dan Mayangan, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang. Menurut Suniyah, 35,warga Kampung Pondok Bali,Desa Mayangan,Kecamatan Legonkulon, banjir rob sudah lima hari terjadi di kampungnya. Dia mengatakan,air mulai merambah naik ke pemukiman warga pada pagi hari dan merendam kampung.

”Biasanya air mulai naik sekitar pukul 07.00 WIB dan mencapai puncaknya pukul 09.00-14.00 WIB. Setelah itu, air surut lagi,”kata Suniyah. Banjir rutin melanda kampung ini setiap saat setelah tragedi tsunami di Aceh pada 2005 lalu.Pada kondisi puncak atau di ketinggian di atas 100 meter, ratusan rumah warga hanya tampak bagian atapnya saja.

Kendati demikian,warga di sini memilih tetap bertahan untuk menjaga harta benda, lagipula tidak ada tempat tinggal alternatif.”Kami mau pindah kemana,lagian di sini sudah biasa, hampir setiap bulan apalagi kalau musim hujan,”ungkapnya.

Ketua Satkorlak Penanggulangan Bencana Alam,Kecamatan Legonkulon Sudjadi menyatakan jumlah rumah terendam akan bertambah jika ketinggian air di atas 70 centimeter yakni sedikitnya 500 rumah di Desa Mayangan dan Legonwetan. ”Kemarin menyusut antara 15-30 centimeter.

Biasanya pada malam purnama puncak ketinggian air terjadi lagi,”katanya. Akibat banjir rob, jalan raya sepanjang 5 Km mengalami rusak berat dan puluhan hektare tambak terpaksa gulung tikar. Hingga kini,belum ada bantuan dari Pemkab Subang. Pihaknya sudah meminta5.000karung, 1.000kayu bambu dan sembilan bahan baku kepada pemerintah untuk antisipasi banjirrob.

Minta Relokasi

Akibat dilanda banjir rob, warga Dusun Sarakan RT 16/06 Desa Tambaksari,Kabupaten Karawang meminta Camat Tirtamulya Wawan Setiawan untuk merelokasi mereka ke tempat yang lebih aman dari bibir pantai. Atas permintaan warga, Wawan berjanji meneruskan permintaan warga dan akan langsung disampaikan ke Bupati Karawang Dadang S Muchtar.

”Kemungkinan warga Sarakan akan direlokasi ke area tambak yang jauh dari bibir pantai tapi masih dekat dengan sungai.Lokasi itu berdekatan dengan kawasan milik Perhutani dan Pertamina,” kataWawan,kemarin. Wawan menjelaskan,pada 2006 sekitar 82 rumah warga Sarakan pernah dibantu untuk mengungsi dari bibir pantai yang abrasi.

Namun, yang pindah hanya sebagian warga, alasannya relokasi rumah saat itu terbatas.Sejak sepekan ini, rumah warga Sarakan sempat terendamairsetinggi40-60centimeter dan mengakibatkan 4 rumah warga rusak parah.

Wawan menambahkan,hari ini pihaknya akan menyampaikan permintaan warga ke Pemkab Karawang mengenai permohonan relokasi dengan nilai setiap rumah yang direlokasi sebesar Rp1 juta/KK. ”Selain relokasi rumah juga untuk menyewa backhoe yang digunakan memperlebar bantaran sungai,”ujarnya. (annas nashrullah/ raden bagja mulyana)



Post Date : 17 November 2008