|
INDRAMAYU - Hujan yang mengguyur Kabupaten Indramayu sejak kemarin (4/12) malam hingga pagi mengakibatkan beberapa sungai meluap. Akibatnya, tiga kecamatan, yakni Kecamatan Kandanghaur, Bongas, dan Haurgeulis, terendam banjir. Kendati tidak ada korban jiwa, air yang menggenangi ribuan rumah penduduk dan ratusan hektare sawah itu menimbulkan kerugian materiil miliaran rupiah. Bahkan, 20 rumah warga roboh diterjang banjir. Berdasar informasi yang dihimpun Radar Cirebon (Grup Jawa Pos) dari Tim Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) Penanganan Bencana Alam Banjir (PBAB) di masing-masing kantor kecamatan yang dilanda banjir Selasa (4/12), sedikitnya 3.000 rumah warga terendam air. Banjir juga menenggelamkan ribuan hektare sawah yang baru saja memasuki masa persemaian. Di Kecamatan Bongas, banjir mengakibatkan 1.311 rumah di lima desa terendam. Fasilitas milik pemerintah, seperti tiga buah gedung SD dan satu SLTP, ikut terendam banjir. Sebanyak 17 rumah warga rusak berat. Rumah-rumah tersebut berlokasi di Desa Sidamulya (8 rumah), Margamulya (5 rumah), Kertamulya (2 rumah), dan Desa Bongas (2 rumah). "Sebagian perabot rumah warga hanyut. Warga yang rumahnya rusak berat saat ini mengungsi ke daerah yang aman di tetangga desa," jelas Camat Bongas Drs Achmad Mansyur. Banjir paling parah terjadi di Desa Karangnyar dan Wirakanan serta enam desa lain di Kecamatan Kandanghaur. Ketinggian air di dua desa itu mencapai dua meter. Akibatnya, lalu lintas dan transportasi darat dari perempatan Karangsinom menuju Gabuswetan lumpuh total. Para pedagang di sekitar perempatan Karangsinom menutup tempat jualannya. Banjir di Kecamatan Kandanghaur juga merendam 1.576 rumah. Seluas 4.920 hektare lahan persawahan yang sudah menebar benih tergenang banjir. Tiga rumah milik warga, yakni Sunah, Sarmin, dan Dasmi, di Desa Wirakanan hancur diterjang banjir. Ribuan warga yang rumahnya terendam banjir memilih mengungsi ke tempat aman. "Gemuruh air besar seperti air bah datang pukul 06.00 pagi dan langsung menggenangi seluruh Desa," kata Nuriman, 36, warga Desa Wirakanan, yang rumahnya tergenang hingga 1,5 meter. Sekretaris Camat Kandanghaur Mismaka mengatakan, sejak Selasa pagi angkutan umum maupun kendaraan pribadi yang menuju ke selatan terhadang banjir. Menurut dia, banjir tersebut disebabkan guyuran hujan yang terus-menerus. Selain itu, desa-desa yang dilanda banjir merupakan daerah cekungan sehingga selalu mendapat limpahan air dari wilayah hulu saat turun hujan. Di Kecamatan Haurgeulis, banjir merendam tiga desa, yaitu Desa Sukajati, Tumaritis, dan Wanakaya. Meski belum bisa diketahui secara rinci jumlahnya, ribuan rumah di tiga desa itu tergenang air dengan ketinggian 20-150 sentimeter. Tiga kecamatan itu memang merupakan daerah rawan banjir. Tahun lalu, daerah tersebut juga dilanda banjir dan sempat dikunjungi Gubernur Jawa Barat Drs H Danny Setiawan. Pemkab Indramayu langsung melakukan berbagai upaya. Di antaranya, membuat posko banjir serta dapur umum bagi para pengungsi. Hingga berita ini diturunkan, belum didapat informasi adanya korban jiwa. Namun, hampir sebagian warga di Kecamatan Kandanghaur dan Bongas mengungsi ke pinggir jalan yang genangan airnya sudah surut. (kho/jpnn/ib) Post Date : 05 Desember 2007 |