Banjir Rendam Sawah

Sumber:Kompas - 11 Maret 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Kediri, Kompas - Sejumlah kota dan areal persawahan kembali direndam banjir sejak Selasa (9/3) malam. Lokasi yang terendam meliputi Kota Kediri, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Nganjuk di Jawa Timur serta ratusan hektar persawahan dan permukiman di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Dua warga Karanganyar, Jawa Tengah, tewas di Sungai Jikung setelah sepeda motor yang mereka kendarai terperosok dan hanyut terbawa arus sungai.

Ketinggian banjir yang dipicu tingginya curah hujan yang melanda ketiga kota di Jatim itu sekitar 1 meter. Ribuan rumah warga terendam dan sejumlah infrastruktur vital rusak serta puluhan hektar sawah terancam gagal panen.

Di Kota Kediri, banjir melanda Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto, sejak Selasa sekitar pukul 19.00 dan mengakibatkan 400-an rumah warga yang dihuni 1.600 jiwa terendam banjir dengan ketinggian air 1 meter.

Puluhan warga yang rumahnya tak dapat ditinggali terpaksa mengungsi ke rumah warga lainnya. Namun, mereka enggan menempati tenda pengungsian di halaman Kantor Kelurahan Ngampel. ”Kami kedinginan di sana, tidak ada selimut. Tempatnya juga terbuka, selain tidak ada bantuan makanan sama sekali,” ujar Supiati (32). Hingga Rabu (10/3) siang banjir belum surut sepenuhnya dan ketinggian air mencapai 50 sentimeter.

Di Kabupaten Nganjuk, ada lima kecamatan yang terendam banjir, yakni Berbek, Bagor, Pace, Sukomoro, dan Tanjunganom. Rumah warga terendam air setinggi 1 meter sejak Rabu pukul 01.00.

Koordinator Taruna Siaga Bencana Kabupaten Nganjuk Masrukin mengatakan, banjir disebabkan meluapnya air Sungai Kuncir dan Sungai Bagor. Banjir juga merendam puluhan hektar tanaman padi sehingga mengancam panen petani.

Sementara di Kabupaten Kediri banjir mengakibatkan jembatan di atas Sungai Gapuk di Desa Bulu, Kecamatan Semen, ambrol. Di samping itu, ratusan hektar tanaman padi usia tiga bulan yang siap panen di Kecamatan Tarokan dan Kecamatan Banyakan juga tergenang banjir.

488 hektar terendam

Di Cilacap, tiga titik talut Sungai Cikawung dan Sungai Solokan I di Kecamatan Majenang jebol pada Rabu pagi setelah semalaman hujan deras mengguyur daerah itu. Dampak lanjutannya, 488 hektar sawah usia panen terendam setinggi 1,5 meter hingga 2 meter di Desa Padangsari, Desa Mulyasari, Desa Mulyadadi, dan Desa Pahonjean, Kecamatan Majenang, sejak Rabu pukul 02.30.

Semakin siang luapan air sungai semakin tinggi dan merendam jalan penghubung Desa Mulyasari, Kecamatan Majenang, dengan Desa Sidasari, Kecamatan Cipari. Setidaknya 10 rumah di Dusun Bojong Meros, Kecamatan Majenang, terendam air.

Dua orang tewas

Banjir yang mengakibatkan jembatan ambrol membuat Bayu Tri Setianto (16) dan Eko Yulianto (16) yang tengah mengendarai sepeda motor terperosok dan hanyut terbawa arus Sungai Jikut yang deras. Peristiwa itu terjadi di Dusun Jikut, Desa Gondangmanis, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, Jateng.

Jenazah Bayu ditemukan hari Rabu pukul 07.30 di lokasi yang berjarak 500 meter dari jembatan. Sementara Eko yang diperkirakan meninggal hingga kini belum ditemukan. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (8/3) pukul 18.30. Saat itu keduanya dari arah Kecamatan Mojogedang hendak pulang ke rumah masing-masing di dusun seberang Sungai Jikut di Dusun Kebonromo, Desa Gondangmanis. (NIK/MDN/EKI)



Post Date : 11 Maret 2010