|
Jakarta, Kompas - Lantaran hujan lebat di wilayah Bogor, Jawa Barat, sehari sebelumnya, sebagian wilayah DKI Jakarta terendam banjir. Wilayah yang terendam, antara lain Bidara Cina (Jakarta Timur), Kampung Melayu (Jaktim), Bukit Duri (Jakarta Selatan), dan Kalibata (Jaksel). Rendaman tertinggi terjadi di Bidara Cina dengan ketinggian maksimal 130 sentimeter. ”Meski rumah milik 954 keluarga terendam banjir, tidak ada warga yang mengungsi. Sebab, sore hari air mulai menyusut,” kata petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Desmanto, Minggu (9/12). Sementara itu, hingga Minggu sore, dari 11 titik pemantau ketinggian permukaan air kali dan laut, hanya satu titik dengan tinggi air di atas normal. Titik pemantauan tersebut berada di Pasar Ikan yang mencatat ketinggian permukaan air laut 185 cm. ”Statusnya Siaga 3 dari kondisi normal yang seharusnya kurang dari 170 cm. Untuk titik pemantauan lain Siaga 4 atau normal,” kata Desmanto. Informasi mengenai ketinggian air sangat diperlukan warga Jakarta. Sebab, satu bulan terakhir saat hujan lebat beberapa kawasan terendam karena luapan air kali. Sejumlah tanggul juga dilaporkan jebol saat hujan lebat. Pemerintah Provinsi DKI saat ini tengah menyelesaikan perbaikan tanggul yang jebol. Salah satu tanggul yang jebol di Kampung Makasar, Kelurahan Pinang Ranti, Jakarta Timur. Sejak dua pekan terakhir hingga Minggu (9/12), Kampung Baru, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, tergenang air akibat rob. Ketinggian air mulai subuh hingga pagi hari mencapai 30-50 sentimeter. Adapun menjelang siang hari air berangsur surut hingga mencapai 30 persen. ”Setiap hari sejak dua pekan terakhir, air akibat rob menggenangi jalanan dan rumah warga. Setiap tahun, setiap kali rob, pasti jalanan dan rumah warga tergenang air,” kata Traja (60), warga Kampung Baru. Untuk mengatasi banjir, Wakil Ketua Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Tarjuki MT mengatakan, di Jakarta akan dibangun 11 polder tambahan. Saat ini telah beroperasi 36 unit. ”Untuk polder baru, sekarang sedang dilakukan pembebasan tanah,” ujarnya. (NDY/PIN/YUN) Post Date : 10 Desember 2012 |