Banjir Rendam Ribuan Rumah

Sumber:Koran Sindo - 23 Februari 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

GRESIK(SINDO) – Untuk ke sekian kalinya beberapa wilayah Kabupaten Gresik,Sidoarjo, dan Lamongan diterjang banjir akibat hujan deras.

Di Gresik, ribuan rumah warga dan puluhan hektare tambak dan sawah bahkan terendam akibat luapan Kali Surabaya itu. Ada beberapa wilayah, antara lain Kecamatan Driyorejo, Cerme, Benjeng, Wringinanom, Duduksampeyan, dan Kecamatan Kebomas, yang terendam air hingga setinggi 30 sentimeter (cm). Dari empat wilayah itu, banjir terparah terjadi di Kecamatan Driyorejo dan Kebomas.

Di Kecamatan Driyorejo ada empat desa yang terendam air, meliputi Driyorejo, Cangkir, Krikilan, dan Sumput. Sedikitnya 2.512 rumah di empat desa tergenangi dengan ketinggian air rata-rata 30 cm. ”Air bah mulai masuk ke rumah penduduk sekitar pukul 01.00 WIB.Terparah dialami warga Sumput dengan 1.105 unit rumah yang terendam air,” kata Hari Syawaludin, Kepala Bagian Humas Setkab Gresik,kemarin. Banjir yang melanda Kecamatan Driyorejo pada 2009 ini sudah kedua kalinya.

Selain menggenangi rumah, sekolah, kantor, juga ada tujuh halaman pabrik yang terkena luapan banjir. Hingga kemarin sore belum ada warga yang mengungsi. Sebab, ketinggian air di dalam rumah antara 10–30 cm. Berdasarkan catatan Kantor Kecamatan Driyorejo, 2.512 unit rumah tersebut tersebar di Desa Driyorejo 451 unit; 422 kos-kosan, dan 2 gedung SD.Kemudian, asrama Polri, dan 7 perusahaan. Sementara di Desa Cangkir ada 308 unit dan 1 kantor koramil.

Di Desa Krikilan terdapat 226 unit dan di Desa Sumput terdapat 1.105 unit rumah. Hingga kemarin belum diketahui kerugian masyarakat akibat air bah tersebut. Sementara di Kecamatan Kebomas,banjir melanda Desa Dahanrejo.Puluhan rumah dan 150 hektare tambak tergenang air.Air datang sekitar pukul 02.00 WIB. Hingga pukul 13.20 WIB, ketinggian air di dalam rumah penduduk sekitar 20 cm. Sementara di Lamongan, luapan Bengawan Jero menyebabkan delapan desa yakni Desa Bojoasri,Somosari,Jelakcatur, Gambuhan, Blajo, Mungli, Lorejo, dan Tiwet, juga terendam.

Air menggenangi 1.048 hektare tambak, 2.660 meter jalan desa di Desa Bojoasri. Jalan kabupaten yang menghubungkan Tiwet- Gibe sepanjang 750 meter juga tergenang dengan ketinggian 25 cm.Kerugian dari tambak akibat ikan lepas rata- rata Rp2,5 juta per hektare. (ashadi ik)



Post Date : 23 Februari 2009