Brebes, Kompas - Sedikitnya 2.200 rumah di Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dan 300-an rumah lain di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terendam banjir menyusul jebolnya tanggul Sungai Cisanggarung di perbatasan kedua provinsi tersebut. Tanggul jebol akibat meluapnya sungai itu, Senin (7/3) pukul 01.00.
Lima desa di Kecamatan Losari yang terendam adalah Desa Kalibuntu, Bojongsari, Jatisawit, Karangsambung, dan Babakan. Ketinggian air 30 sentimeter (cm) hingga 1 meter, sementara ketinggian air di dalam rumah mencapai 20-50 cm.
Banjir juga menggenangi 212 hektar sawah. Banjir memutus jalur penghubung antara Cirebon dan Brebes di Ciledug. Hingga Senin siang, kendaraan belum bisa melalui jalur itu. Senin sore air sempat surut, tetapi hujan kembali mengguyur wilayah Brebes dan sekitarnya sehingga dikhawatirkan banjir akan berlanjut. Namun, tak ada korban jiwa.
Di Cirebon, sebanyak 300-an rumah yang kebanjiran berada di tiga desa, yaitu Desa Ciledug Wetan dan Desa Banjarnegara di Kecamatan Ciledug serta Desa Cilengkrang di Kecamatan Pasaleman. Di Desa Ciledug Wetan 180 rumah terendam dan di Desa Cilengkrang 120 rumah terendam banjir. Hingga Senin sore, rumah warga terendam banjir hingga 2 meter.
Tanggul jebol
Menurut Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Brebes Mujahidin, tanggul Cisanggarung yang jebol terletak di Desa Karangsambung sepanjang 6 meter dan di Desa Jatisawit (2 meter).
Ahmad Jalal (39), warga Desa Kalibuntu, Losari, mengatakan, air Sungai Cisanggarung masuk rumah warga sejak Senin pukul 01.00 dan makin besar sekitar pukul 03.00. Saat itulah tanggul Cisanggarung di Dukuh Wanasaba, Desa Karangsambung, jebol.
Lalu lintas kereta api dari Purwokerto ke Cirebon, yang terputus sejak Senin pukul 01.15 selama delapan jam, baru pulih kembali pukul 17.00. Banjir membuat perlintasan KA tergerus dan terendam air. Ada tiga titik lokasi ambles, yaitu di Kilometer (Km) 253-Km 254 masing-masing sepanjang 2 meter, 25 meter, dan 125 meter.
Di Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, sekitar 100 murid SDN Desa Salas, Kecamatan Bula, sudah tujuh bulan terpaksa belajar di tenda karena kerusakan sekolah akibat banjir bandang Juni 2010 belum diperbaiki. (REK/SIR/GRE/WIE/APA)
Post Date : 08 Maret 2011
|