|
[MEDAN] Sekitar 6.000 rumah penduduk digenangi air akibat luapan lima sungai, antara lain Sungai Deli, Sunggal, Belumai, dan Denai, tidak dapat menampung air hujan, Minggu (1/10) malam hingga Senin dini hari. Dikabarkan, banjir tersebut merenggut korban jiwa. Luapan air sungai yang begitu deras dikhawatirkan merenggut korban jiwa seorang bocah warga di Perumnas Simalingkar. Sampai lewat tengah malam korban belum juga ditemukan. Pihak kepolisian dibantu masyarakat masih mencarinya. Di kawasan Simalingkar, permukiman penduduk yang terendam air mencapai 500 rumah. Hujan juga menggenangi permukiman penduduk di kawasan Jl Panglima Denai. Di kawasan ini mencapai 1.000 rumah penduduk yang terendam air. Hal yang sama juga terjadi di daerah pinggiran Sungai Deli kawasan Jl Brigjen Katamso Medan. Rumah penduduk yang terendam air lebih dari 1.000 unit. Permukiman penduduk itu lebih mayoritas di pinggiran daerah air sungai. Untuk sementara itu, penduduk yang rumahnya digenangi air terpaksa mengungsi sementara ke rumah ibadah. Sebagian lagi ada yang menumpang ke rumah sanak famili maupun tetangga. Masyarakat pun mulai meningkatkan kewaspadaan. Korban yang terseret air sungai disebut-sebut bernama Iwan (8). Bocah tersebut dibawa arus saat banjir melanda kawasan tempat tinggal mereka di Perumnas Simalingkar. Ridwan terlepas dari tangan orang tuanya saat mengungsi. "Memang ada seorang bocah yang terseret arus deras. Namun belum diketahui apakah bocah itu berhasil diselamatkan atau tidak," ujar Fery Nasution (36), warga Perumnas Simalingkar kepada Pembaruan, di Medan Senin (2/10). Luapan air sungai di kawasan tempat tinggal mereka diperkirakan lebih dari satu meter. "Kalau yang di daerah pinggiran sungai, genangan air lebih dari satu meter. Hal ini karena hujan yang turun lebih dari satu jam," katanya. [AHS/M-11] Post Date : 02 Oktober 2006 |