MAJALENGKA, (PR).- Ratusan rumah pada tiga desa di Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka terendam banjir akibat luapan Sungai Ciputis dan jebolnya tanggul di Blok Cimoyan Desa Pagandon, Kamis (13/5) malam hingga Jumat (14/5) dini hari. Selain ratusan rumah, banjir juga menggenangi puluhan hektare areal sawah.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, Jumat (14/5), ratusan rumah yang terendam banjir pada tiga desa tersebut masing-masing di Blok Comoyan Desa Pagandon sebanyak 172 rumah, Blok Anjun Desa Kadipaten sebanyak 53 rumah, serta di Blok Dukuhdomba Desa Liangjulang sebanyak 5 rumah.
Menurut beberapa warga Blok Cimoyan yang ditemui, banjir tersebut mulai terjadi sekitar pukul 19.00 WIB hingga pukul 4.00 WIB. Hal itu terjadi setelah hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut sejak Kamis pukul 14.30 WIB dan baru reda sekitar pukul 21.00 WIB.
"Banjir tersebut terjadi akibat tanggul yang jebol. Kalau tanggulnya tidak jebol, banjir paling hanya dari luapan sungai dan tidak akan merendam hingga ratusan rumah warga," ujar Ade Wahyu (53), warga Blok Cimoyan.
Adanya peristiwa itu, warga setempat berharap tanggul yang jebol itu segera diperbaiki. Jika tidak, banjir akan kembali terjadi saat hujan deras seperti yang terjadi kemarin.
"Kami sudah melaporkan kejadian tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Alam Kab. Majalengka dan berharap tanggul segera diperbaiki," kata Camat Kadipaten, Gatot Sulaeman.
Longsor
Sementara itu di Kab. Kuningan, longsor kembali terjadi di sejumlah desa di Kabupaten Kuningan, Jumat (14/5) dini hari, karena sering turunnya hujan deras yang disertai angin kencang akhir-akhir ini.
Sedikitnya tujuh puluh rumah warga di Desa Cipedes dan Cijemit Kecamatan Ciniru dan Desa Cipakem Kec. Maleber, kini terancam ambruk tergerus longsor. Akibatnya, puluhan warga setempat terpaksa diungsikan. Longsor dari tebing juga sempat menimbun Sungai Cisetra di Dusun Kemis Kampung Walahar, Desa Cipakem, Kec. Maleber.
Menurut Kepala Desa Cipedes, Nana, longsor di Karang Baru merupakan kali kedua setelah terjadi pada tahun 1994 lalu yang menewaskan seorang warga. Longsor kali ini, diduga akibat kawasan hutan di daerah Cibongkot gundul karena ratusan pohon ditebangi.
Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda yang meninjau langsung ke tempat kejadian pada Jumat (14/5), menyatakan sangat prihatin karena sering terjadinya perusakan hutan yang mengakibatkan longsor. "Alam tidak mungkin memberikan bencana seperti ini jika alamnya tidak dirusak oleh ulah-ulah manusia yang tidak bertanggung jawab," ucapnya. (C-29/A-164)
Post Date : 15 Mei 2010
|