Banjir Rendam Ratusan Rumah

Sumber:Koran Sindo - 29 Juli 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

PANGKAJENE (SINDO) – Banjir banding menerjang Kecamatan Dua Pitue dan Pitu Riase, Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel),kemarin.

Akibatnya, ratusan rumah warga terendamdanaruslalulintasSidrap- –Wajo sempat terputus.Banjir melandaDesaCompong,Kecamatan Pitu Riase,sejak pukul 04.00 Wita, saat warga masih tidur lelap dengan ketinggian air mencapai empat meter.

Sebanyak 46 rumah dan PasarSalo Aleseluas30x30meter rusak total karena diterjang banjir.Sekretaris Kecamatan Pitu Riase,Sauli,mengatakan bahwa banjir bandang yang menerjang Desa Compong merupakan banjir kiriman dari pegunungan yang berada di perbatasan Sidrap–Enrekang.

”Apalagi sejak Minggu (27/7), memanghujanderasdisekitar desa ini.Untungnya tidak ada korban jiwa, tapi kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta karena yang rusak adalah infrastruktur berupa pasar beserta barang dagangan warga yang ikut hanyut dan rusak,”papar Sauli.

Banjir juga melanda Kelurahan Tanru Tedong,Kecamatan Dua Pitue Sidrap. Air setinggitigametertampakmenggenangi ratusan rumah warga di ibu kota kecamatan itu. Ratusan warga berusaha menyelamatkan harta benda serta barang dagangan mereka. Sementara jalan poros yang menghubungkan Sidrap–Wajo terputus karena genangan air setinggi setengah meter.

Selain rumah, sejumlah fasilitas umum,perkantoran,dan tempat ibadah juga terendam. Di antaranya,Mesjid Raya Tanru Tedong, Madrasah Aliyah (MA) Tanru Tedong,Lapangan Andi Takko, Kantor Kodim 1420-05 Dua Pitue,Puskesmas Tanru Tedong, Kantor Telkom Tanru Tedong, Polsek Dua Pitue, sejumlahsekolahdasar,serta Kantor Camat Tanru Tedong.

Menurut Camat Dua Pitue A Bachtiar, banjir bandang di daerahnya disebabkan jebolnya tanggul Sungai Tanru Tedong sepanjang 150 meter, yang berada tidak jauh dari permukiman warga. Akibatnya, air kiriman dari Kabupaten Enrekang yang melalui Sungai Tanru Tedong meluap dan menggenangi permukiman.

Di bagian lain, banjir juga menghanyutkan dua warga Tanru Tedong,Kecamatan Dua Pitue,yakni Latif, 50,dan Beddu, 40.Keduanya terseret banjir sekitar pukul 12.30 Wita kemarin. Latif ditemukan warga dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Sidrap pada pukul 14.00 Wita dalam keadaan selamat. Sementara Beddu,hingga kini belum ditemukan.

”Saya melihat Latif melompat ke arah arus air karena ingin mengambilsebilahkayu. Namun,dia ternyata tidak mampu menguasaiarusairyangsangatderas. Karena itu, dia ikut terhanyut,” ujar Hj Sania, warga Tanru Tedong yang ditemui SINDO di lokasi banjir.

Sementara itu,saat menyerahkan bantuan kepada korban banjir bandang di Desa Compong, Bupati Sidrap A Ranggongmengimbaukepada aparat kecamatan untuk segera merelokasiPasarSalo Aleke lokasi yang lebih aman. Terlebih, pasar itu berada di bibir Sungai Salo Ale.”Lokasi pasar ini sudah tidak aman. Saya instruksikan kepada aparat kecamatan agar segera memindahkan lokasi pasar ini.” (m syahlan)



Post Date : 29 Juli 2008