SUMEDANG, (PR).- Ratusan rumah warga di Desa Mangunarga, Kecamatan Cimanggung, Kab. Sumedang tergenang banjir dengan kedalaman bervariasi hingga satu meter. Banjir tersebut mulai melanda dan menggenani ratusan rumah di desa langganan banjir tersebut sejak sekitar pukul 17.00 WIB , Minggu (26/9) setelah sejak siang diguyur hujan lebat.
Tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut. Namun, akibat lainnya para penghuni rumah yang terkena banjir itu dibuat kalang kabut dan terpaksa harus mengungsi sementara. Selain itu, banjir juga menggenangi ruas jalan raya Bandung-Garut di depan pabrik PT Kahatex hingga menghambat dan memacetkan arus lalu lintas di jalur tersebut.
Kepala Desa Mangunarga Ny. Rita, ketika dihubungi "PR" Minggu (26/9) malam, menyebutkan jumlah rumah yang tergenang banjir di desanya itu lebih kurang mencapai lima ratus unit di lingkungan RW 1, 2, dan 3. "Genangan banjir paling dalam melanda lingkungan RW 1 Dusun Cikijing dekat PT Kahatex," ujarnya.
Banjir yang hingga sekitar pukul 20.00 WIB, masih menggenangi ratusan rumah di tiga dusun itu, menurut Ny. Rita, dan Camat Cimangung Asep Aan Dahlan, terjadi karena Sungai Cikijing di sekitar desa itu meluap. "Selain itu, banjir kali ini juga terjadi karena ada bagian dinding pembatas antara kawasan industri Dwipari dan permukiman penduduk di desa kami yang jebol. Akibatnya, air cileuncang dari kawasan industri itu melimpah ke wilayah desa kami," katanya.
Hingga berita ini disusun, ratusan rumah dan jalan raya ruas Bandung-Garut di desa tersebut masih tergenang banjir. Warga yang rumahnya tergenang juga masih sibuk mengamankan perabotan rumahnya serta sebagian di antaranya terpaksa mengungsi ke rumah-rumah saudara dan tetangganya.
Lumpuh total
Luapan air Sungai Cikijing yang menggenangi Jln. Raya Rancaekek-Cicalengka depan pabrik PT Kahatex mengakibatkan lalu lintas lumpuh total sepanjang sekitar lima kilometer baik dari arah Rancaekek menuju Cicalengka maupun sebaliknya.
"Saya terjebak kemacetan di Jln. Raya Rancaekek tepatnya daerah Dangdeur. Sampai dua jam dari pukul 18.30 WIB mobil belum beranjak sedikit pun," kata warga Rancaekek, Asep Dedi Suhendri, Minggu (26/9), ketika dihubungi melalui telefon selulernya.
Menurut Asep, kendaraan dua jalur jalan baik dari Rancaekek-Cicalengka maupun sebaliknya tidak bisa bergerak sama sekali akibat banjir dengan ketinggian sekitar 50 cm. "Mobil yang berupaya menerobos banjir mogok di tengah jalan sehingga mobil-mobil lainnya memilih untuk menunggu banjir surut," kata Asep.
Dari pemantauan "PR" sampai pukul 21.00 WIB, kemacetan sudah terjadi sejak keluar pintu tol Cileunyi, sedangkan dari arah Cicalengka kemacetan mengular sampai ke pertigaan Parakanmuncang-Nagreg. Sebagian pengendara dari arah Nagreg mengalihkan kendaraannya ke jalan raya menuju Majalaya, sedangkan dari pintu tol Cileunyi sebagian kembali ke jalan tol maupun ke arah Pasar Cileunyi. (A-71/A-91/A-194)
Post Date : 27 September 2010
|