SOPPENG -- Curah hujan tinggi selama sepekan terakhir telah mengakibatkan banjir di tiga kabupaten di Sulawesi Selatan. Banjir juga merendam ratusan hektare sawah di Oppeng, Wajo, dan Maros. Alhasil, petani terancam gagal panen.
Pantauan Tempo di Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, kemarin puluhan hektare sawah di pesisir Danau Tempe masih terendam oleh banjir. Padahal panen tinggal menghitung hari. Bahkan ada yang disapu banjir bandang ketika sedang dipanen.
Camat Lilirilau Andi Haeruddin mengatakan banjir di wilayahnya melanda tiga kelurahan, yakni Cabbenge, Macanre, dan Ujung. Selain itu, banjir melanda dua desa, yaitu Kebo dan Paroto. "Puluhan hektare sawah terendam, bahkan ada yang sedang dipanen diterjang banjir," katanya kepada Tempo.
Banjir juga merendam ratusan hektare sawah di Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Wajo I Gede Bagus Putu Artana menjelaskan, banjir bandang itu menggenangi 200 hektare kebun jagung dan 300 hektare sawah di Subbangparu. "Kami hanya berharap air segera surut agar tidak merendam padi warga hingga rusak," katanya.
Musibah serupa juga berlangsung di Kecamatan Lau, Kabupaten Maros. Sekitar 500 hektare sawah terendam oleh banjir. Kepala Dinas Pertanian Maros Budiman Efendi mengatakan pihaknya akan memberi bantuan bibit padi kepada warga yang sawahnya tergenang. "Ke depan kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar dilakukan pengerukan yang menjadi penyebab banjir ini," kata Budi.
Hujan deras di Kabupaten Barru telah meningkatkan debit air di Sungai Sikappa. Bahkan rumah milik Muhammad Yunus terperosok ke dalam sungai lantaran derasnya arus. Peristiwa itu terjadi di Dusun Sikappa, Desa Lembang, Kecamatan Tanete Riaja. Rumah itu memang berada di bibir sungai. ANDI PAJUNG | JUMADI | SUHERMAN MADANI
Post Date : 03 Maret 2011
|