MAKASSAR(SINDO) – Hujan yang mengguyur Kota Makassar dalam tiga hari terakhir,menyebabkan banjir di sejumlah lokasi.Dari pantauan SINDO, hingga tadi malam,daerah yang terparah yakni di Kelurahan Batua,Kecamatan Manggala.
Di daerah ini,ketinggian air sudah mencapai 1,5 meter dan terus naik menyusul hujan yang tidak kunjung reda. Air menggenangi sedikitnya 53 rumah warga yang terdiri dari 103 kepala keluarga. Seorang warga,Skrening,42,kepada SINDO menuturukan, banjir sebenarnya telah terjadi sejak tiga hariyanglalu.Namun,ketinggianair hanya berkisar sekitar 50 centimeter. Namun,seiring dengan hujan deras yang terjadi sejak pagi,ketinggian air mulai naik dan berkisar pada 70 cm hingga 1,5 meter. “Banjir sudah terjadi sejak tiga hari lalu tapi malam ini (tadi malam) yang terparah.Ketinggian air sudah sampai satu meter.Untuk sementara, sedikitnya ada 103 KK yang kena banjir,” jelasnya kepada SINDO,tadi malam.
Meski banjir sudah menggenangi kawasan permukiman dipinggiran Makassar tersebut sejak tiga hari lalu, namun belum satu pun instansi dari pemerintah kota yang turun tangan.Skrening mengaku, warga di Kelurahan Batua belum menerima bantuan apapun dari Pemkot Makassar. Menurutnya, hanya tim Search and Rescue (SAR) dan Palang Merah Indonesia (PMI) yang mendirikan posko dan memberikan bantuan kepada warga.Selain itu,dampak banjir pada kesehatan mulai terlihat. Sedikitnya, empat orang anak terpaksa dirawat di Puskesmas karena terindikasi terserang penyakit muntaber. “Katanya kena muntaber, jadi sekarang di rawat di puskesmas. Mungkin karena bermain di air kotor,” tambahnya. Dari pantauan SINDO, banjir juga menggenangi wilayah Bumi Tamalanrea Permai (BTP),Perumahan BTN Antara, dan Bung Permai.
Tiga lokasi ini merupakan wilayah langganan banjir karena berada di daerah dataran rendah.Banjir juga menggenangi sejumlah lokasi di Daya Kecamatan Biringkanaya. Selain itu, hujan deras juga menggenangi sejumlah ruas jalan protokol di Makassar dan mengakibatkankemacetan. Sepertiyangterlihat di Jalan AP Pettarani,Urip Sumohardjo, dan Racing Centre. Bahkan, di Jalan Perintis Kemerdekaan, genangan air di depan STIMIK Dipanegara masih menimbulkan kemacetan hingga tadi malam.
Puting Beliung Terjang Makassar
Prakiraan angin kencang yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV terbukti.Kemarin, puting beliung menerjang pesisir Makassar dan menyebabkan 10 unit rumah rusak berat. Puting beliung yang disertai hujan deras menerjang rumah penduduk di Jalan Sultan Abdullah 2 RW 4 RT B,Tallo,terjadi sekitar pukul 10.00 Wita dan berlangsung sekira 20 menit. Rata-rata, atap dan dinding rumah warga yang didirikan diatas air,hilang diterbangkan angin.
Dua orang warga terpaksa dilarikan ke rumah sakit oleh Tim Search and Rescue (SAR) akibat shockdan pingsan.Keduanya yakni Cullu,65,dan Rurung,pingsan akibat tidak mampu menyelamatkan diri saat putting beliung melanda rumahnya. Selain merusak rumah, angin kencang juga menumbangkan pohon di sejumlah lokasi di Makassar. Di Jalan Veteran misalnya, sedikitnya 10 pohon peneduh jalan bertumbangan ditengah derasnya guyuran hujan.Pohon tumbang terlihat di Jalan Sungai Saddang dan menimpa pagar rumah jabatan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo. Sementara itu,Kepala Kelurahan Tallo,Ridwan,yang ditemui di lokasi bencana puting beliung mengatakan, kerugian akibat angin kencang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
“Memang belum ada perhitungan pasti nilai kerugian akibat puting beliung, tapi jika melihat kerusakan pada 10 rumah,diperkirakan jumlahnya mencapai ratusan juta,“ tuturnya kepada SINDO, kemarin. Sementara itu,saksi mata,Tiar, warga setempat mengaku, puting beliung terjadi saat hujan lebat di pagi hari.Menurutnya, terjangan diawali dengan suara bergemuruh dan tiba-tiba atap rumah rumah warga yang letaknya berdempetan, beterbangan. “Dari arah belakang rumah suara gemuruh datang dan dengan seketika beberapa rumah yang berdempetan dibibir pantai atapnya pun berterbangan. Kalau tidak salah hitung,angin kencang berlangsung sekitar 20 menit,”ungkapnya.
Dari pantauan SINDO,Dinas Sosial Kota Makassar menyalurkan bantuan bagi para korban berupa beras dan mie instan sebanyak 50 kardus. Sebagian korban telah dievakuasi dan mengungsi kerumah keluarganya. Namun, sebagian menolak meninggalkan rumah dengan alas an menjaga barang-barangnya. (abriandi/rahmat hardiansya)
Post Date : 17 Januari 2011
|