Banjir Rendam Kutai

Sumber:Kompas - 05 Januari 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Samarinda, Kompas - Luapan Sungai Mahakam mengakibatkan 2.000 keluarga di empat kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, kebanjiran. Sebanyak 50 keluarga mengungsi karena rumah mereka diterjang banjir sejak pertengahan Desember 2008.

Empat kecamatan yang kebanjiran adalah Muara Kaman, Muara Muntai, Kotabangun, dan Sebulu.

Sekretaris Kecamatan Muara Kaman Izran Noor, Minggu (4/1), menuturkan, 50 keluarga yang mengungsi adalah warganya. Sebanyak 30 keluarga tinggal sementara di tenda-tenda di Bukit Tebala, 20 keluarga mengungsi ke Bukit Martapura dan Benua Lawas.

Menurut Izran, tinggi banjir di Muara Kaman 1,5-2,5 meter. ”Pertengahan Desember, permukaan air sungai mulai naik beberapa sentimeter, kemudian terus meninggi hingga sekarang,” katanya.

Penjabat Bupati Kutai Kartanegara Sjachruddin menyatakan, pemkab telah memberi bahan makanan, obat-obatan, dan tenda plastik kepada warga.

Menurut Sjachruddin, ratusan siswa SD, SLTP, dan SLTA dari belasan sekolah yang kebanjiran terpaksa diliburkan. Jika memungkinkan, para guru diminta mengajar di tenda-tenda darurat.

Sjachruddin mengakui, banjir tidak hanya akibat hujan, melainkan terkait aktivitas pertambangan batu bara dan kerusakan hutan akibat pembalakan liar. Karena itu, pemkab akan mengevaluasi kebijakan pertambangan.

Koordinator Jaringan Advokasi Tambang Kaltim Kahar Albahri mengatakan, 315 dari 705 kuasa pertambangan batu bara di Kaltim berada di Kutai Kartanegara.

Medan

Di Medan, Sumatera Utara, luapan Sungai Deli membanjiri 1.611 rumah, sekolah, dan tempat ibadah. ”Air mulai naik Sabtu pukul 11.00. Terus meluap sampai seleher Minggu pukul 01.00. Biasanya pagi sudah surut, tetapi sampai Minggu pukul 11.30 belum surut,” kata Eli (41), warga Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimon, Minggu.

Humas Pemerintah Kota Medan Rusdi Siregar menuturkan, banjir menggenangi 370 bangunan di Kelurahan Aur, Jati (7), Sei Mati (569), Hamdan (325), dan Kampung Baru (340).

”Banjir di Medan sulit surut karena drainase kota tidak banyak berfungsi,” tutur staf Balai Besar Wilayah Sungai II Sumut Jhon Nasution.

Rob

Rob (limpasan air laut ke daratan) dan banjir terus mengancam permukiman warga di pesisir Kota Tegal, seperti di Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah. Selain akibat luapan air laut, hal tersebut disebabkan tersumbatnya saluran air sebagai dampak pembangunan waterboom di kawasan obyek wisata Pantai Alam Indah Kota Tegal.

Oleh karena itu, Pemkot Tegal bersama masyarakat, TNI, dan polisi bergotong royong memperlebar dan menambah saluran pembuangan air menuju laut, Minggu.

Di Semarang, Wakil Kepala Stasiun Tawang Ahmad Zahid menyatakan, pihaknya sedang meninggikan jalan masuk menuju ke peron melalui pintu samping Stasiun Tawang. Hal tersebut merupakan langkah darurat untuk mencegah lumpuhnya pelayanan stasiun akibat banjir. (BRO/NDY/WIE/DEN)



Post Date : 05 Januari 2009