Pekalongan, Kompas - Hujan yang berlangsung sejak Rabu malam hingga Kamis (20/1) menyebabkan beberapa sungai dan selokan di Pekalongan, Jawa Tengah, meluap. Luapan air dari Sungai Bremi, Sungai Loji, dan Sungai Banger merendam ribuan rumah di 24 desa di Kota Pekalongan dan beberapa desa di Kabupaten Pekalongan.
Data Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Pekalongan menunjukkan, sekitar 4.900 rumah di Kecamatan Pekalongan Utara dan 600 rumah di Kecamatan Pekalongan Timur terendam. Kepala Kantor Kesbanglinmas Kota Pekalongan Tjuk Kushindarto mengatakan, pemerintah masih mendata kerugian akibat banjir. Pihaknya juga telah menyalurkan bantuan bagi korban.
Tinggi air di jalan 30-70 sentimeter (cm) dan di rumah warga mencapai 40 cm, seperti di Kelurahan Panjang Baru. Sekretaris Lurah Panjang Baru Trisnawati mengatakan, banjir di sembilan dari 10 RW di Panjang Baru mengganggu aktivitas warga, termasuk anak sekolah.
Banjir di Kabupaten Pekalongan antara lain melanda Desa Jeruksari, Sekranding, dan Mulyorejo, Kecamatan Tirto.
Longsor
Lima rumah di Desa Sirise, Kecamatan Lambaleda, Kabupaten Manggarai Timur, dan satu rumah di Kelurahan Fontein, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, diterjang longsor, Kamis, akibat hujan deras disertai angin kencang. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Banjir setinggi 50-70 cm juga merendam belasan hektar sawah warga.
”Saat itu, hujan deras disertai bunyi guntur. Terdengar bunyi dentuman. Tiba-tiba kamar dan dapur ditimpa longsoran tanah dan bebatuan,” kata Ny Dima Rihi, penduduk Kupang.
Pastor Paroki Lambaleda, Manggarai Timur, Mateus Batubara OFM, menduga, longsor di lima rumah warga Desa Sirise akibat penggalian mangan.
Ancaman longsor di Desa Sirise yang berpenduduk sekitar 270 jiwa sangat besar. Bukit Sirise telah digunduli sejumlah perusahaan tambang mangan sejak 2008. Pinggang dan puncak bukit berlubang-lubang, dengan diameter 30-500 cm. Saat hujan deras, pasir, batu, dan tanah tergerus ke dataran.
Lahar dingin
Banjir lahar dingin makin menggerus jalan raya Magelang-Yogyakarta di Kilometer 18,4 di Dusun Gempol, Desa Gumoyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Hingga Kamis, badan jalan sepanjang 25 km tinggal tersisa separuh. Sebelumnya, lebar jalan 14 meter. Pasir setebal 1 meter menutup jalan sepanjang 100 meter. (WIE/KOR/EGI)
Post Date : 21 Januari 2011
|