PAREPARE (SINDO) – Hujan deras yang mengguyur Parepare Minggu (22/8) malam,mengakibatkan 150 rumah di Kelurahan Cappa Galung,Kecamatan Bacukiki Barat, terendam banjir.
Banjir setinggi satu meter lebih menerjang permukiman padat penduduk di RT I,II,III,IV,dan RW III. Bukan di Cappa Galung saja, RW II Kelurahan Labukkang, Kecamatan Ujung, juga ikut terendam banjir.Akibatnya,warga disibukkan dengan mengevakuasi peralatan rumah tangga.
Sebagian lainnya berusaha mengantisipasi agar air tidak masuk dalam rumah mereka yang rata-rata semipermanen. Ketua RW II Kelurahan Labukkang Hj Trisnawati mengatakan, genangan air di wilayahnya disebabkan drainase yang tidak mampu menampung debit air yang sangat deras. Padahal tahun sebelumnya, meski hujan deras dan berkepanjangan, air tetap mengalir ke saluran pembuangan yang mengarah ke laut.
Dia juga mengaku sangat khawatir dengan banjir yang menggenang di wilayahnya. Tokoh masyarakat Cappa Galung Safri Tajuddin yang didampingi Sekretaris Kecamatan Bacukiki Barat Nurjani dan Lurah Cappa Galung Syahrisal menjelaskan, selain banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Parepare, juga tersumbatnya saluran air karena banyak sampah yang menumpuk di selokan.
“Ini banjir terbesar selama 10 tahun.Barusan banjir menggenangi rumah warga. Kami belum bisa menaksir berapa kerugian masyarakat,” kata Safri, yang juga anggota DPRD Parepare. Beberapa bagian kota lainnya juga tergenang air setinggi lutut orang dewasa. Dari pantauan SINDO,jalan utama seperti Bau Massepe,Veteran, Agussalim, Lahalede,Lasinrang,BasoDg Tompo,A Isa,jugatergenangair. Bahkan di Lahalede,10 mobil mogok karena mesinnya terendam banjir. (m syahlan)
Post Date : 24 Agustus 2010
|