|
KARAWANG– Buruknya saluran air menjadi penyebab banjir di enam kecamatan di Karawang sejak 3 hari belakangan ini. Akibatnya, sekitar 1.536 rumah terendam. Adapun kecamatan yang terendam; Kecamatan Rengasdengklok, Kutawaluya, Jayakerta, Tempuran, Telagasari, dan Lemahabang. Kepala Desa Rengasdengklok Utara Enin Saputra mengatakan, penyebab utama terjadinya banjir ini karena saluran air tidak berfungsi dengan baik. Menurut dia, pembuatan gorong-gorong di Desa Dewisari dinilai tidak efektif. “Karena ukurannya sangat kecil, sedangkan lumpurnya sendiri hampir menutup saluran tersebut. Malah, sebelum ada gorong-gorong wilayah kami tidak pernah banjir,” kata Enin,kemarin. Menurut dia, wilayah yang paling parah terendam adalah Dusun Babakanjati.Jumlah rumah yang terendam mencapai 368 rumah. Selain itu puluhan sawah juga ikut terendam.Kondisi itu membuat petani gagal panen. ”Ketinggian air yang merendam rumah warga dan areal sawah sekitar 20-50 cm,” ucapnya. Banjir juga terjadi di Kecamatan Kutawaluya. Dari 12 desa, 9 desa di antaranya terendam. Camat Kutawaluya Asip Suhendar mengatakan, penyebab terjadinya banjir disebabkan kiriman air dari hulu cukup besar, pendangkalan dan penyempitan. Untuk mengatasi masalah banjir di wilayahnya, Asip segera berkoordinasi dengan pihak desa,terutama melakukan pembersihan di saluran-saluran air yang ada sehingga air dapat cepat surut. Untuk menghitung jumlah areal sawah yang terendam dan kerugian yang diderita, Asip mengaku masih menunggu pendataan yang dilakukan UPTD Pertanian Kecamatan Kutawaluya. ”Kita belum bisa memastikan jumlah areal sawah dan kerugian karena masih dilakukan pendataan,”jelasnya. Sementara, Camat Jayakerta Maman Supratman menyatakan, banjir di wilayahnya hanya merendam Desa Kampung Sawah dan Desa Medangasem. Penyebab terjadinya banjir karena wilayah tersebut berada di dataran rendah. ”Saat ini air sudah mulai surut dan warga sudah mulai membersihkan rumahnya masing- masing, ”tandasnya. raden bagja mulyana Post Date : 09 Januari 2012 |