Banjir Rendam Empat Kecamatan

Sumber:Koran Sindo - 25 September 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

KLATEN (SINDO) – Ratusan rumah dan puluhan hektare (ha) lahan pertanian terendam banjir akibat hujan yang terus menerus mengguyur wilayah Kabupaten Klaten sejak Kamis (23/9).

Hingga siang kemarin banjir diketahui melanda enam desa yang terdapat pada empat kecamatan di kabupaten ini.Keenam desa yang terendam banjir adalah Desa Bawak dan Desa Cawas (Kecamatan Cawas), Desa Katekan dan Desa Sawit (Kecamatan Gantiwarno), Desa Talang (Kecamatan Bayat), dan Desa Modran (Kecamatan Trucuk). Kerugian yang dialami masyarakat di wilayah tersebut diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Menurut Kepala Badan Kesatuan Bangsa,Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kabupaten Klaten Sri Winoto, penyebab banjir adalah meluapnya air Sungai Dengkeng. Luapan terjadi di wilayah perbatasan Kecamatan Cawas,Kecamatan Bayat, dan Kecamatan Trucuk.“Tanggul di daerah tersebut, yaitu tanggul Sangiran jebol, air kemudian meluap ke wilayah penduduk,” ujarnya di kantornya kemarin. Di Kecamatan Cawas, banjir merendam Dukuh Kuncen, Desa Cawas, Desa Bawak dan wilayah sekitarnya.

Di Dusun Kuncen banjir menggenangi rumah 100 kepala keluarga (KK) dan area tanaman padi seluas 1,5 ha. Banjir juga menggenangi kompleks SD N 3 Bawak sehingga pihak sekolah terpaksa meliburkan kegiatan belajar mengajar. Selain itu, jalan beton sepanjang 600 meter terkelupas dan rusak berat. Tak hanya itu, banjir telah menggenangi rumah milik 110 KK dan mengggenangi areal persawahan seluas 1 ha di Kecamatan Cawas. Di Dukuh Rejosari,luapan air merusak tanggul sungai rusak sepanjang 40 meter dan lebar 1,5 meter.

Sementara di Desa Bawak,banjir merendam wilayah dukuh Gethakan, Gonalan,Bawak yang dihuni oleh ratusan KK. Di Kecamatan Gantiwarno, banjir membuyarkan aktivitas perekonomian di Pasar Panggil, Desa Sawit.Ratusan pedagang harus memindahkan dagangannya ke tempat yang lebih tinggi.Mereka mengaku rugi karena para pembeli enggan datang.Kejadian ini bukan untuk yang pertama di Pasar Panggil, setiap turun hujan lebat lebih dari dua jam.

Penyebabnya adalah saluran air Jetis Bolo yang berada di Dukuh Jetis di dekat lokasi pasar penuh ditimbuni sampah dan menyumbat aliran air.Pemerintah sebenarnya sudah berusaha gorong-gorong dari tumpukan sampah agar air mengalir lancar, tapi upaya tersebut tidak banyak membantu.

Camat Cawas Pri Harsanto menilai banjir ini akan teratasi jika tanggul Sangiran ditinggikan hingga 1 meter dengan panjang 3 kilometer.Dengan kontruksi ini, debit air Sungai Dengkeng yang meluap tidak bisa melewati tanggul dan melindungi masyarakat dari banjir.“Untuk sementara kami minta bantuan kantong-kantong pasir sekitar 17.000 membuat tanggul darurat,”ujarnya. (mn latief)



Post Date : 25 September 2010