CIREBON, (PR).- Banjir mengepung Desa Bayalangu Kidul dan Desa Bayalangu Lor Kec. Gegesik Kab. Cirebon, Jumat (22/1). Akibatnya, dua sekolah dasar (SD), puluhan rumah, dan ratusan hektare sawah terendam.
Berdasarkan pemantauan, ratusan murid Sekolah Dasar (SD) Bayalangu Kidul I dan II Kec. Gegesik Kab. Cirebon terpaksa diliburkan menyusul banjir yang menggenangi sekolah tersebut hampir satu meter.
Selain itu, di beberapa titik, tanaman padi yang berusia antara tujuh hingga dua puluh hari sampai tidak terlihat akibat terendam banjir. Hingga berita ini diturunkan, banjir yang melanda desa tersebut masih belum surut.
Menurut warga setempat, banjir melanda desa mereka sejak Jumat dini hari sekitar pukul 2.00 WIB setelah hujan mengguyur sejak Kamis sore (21/1). "Sejak Kamis sore memang hujan lebat mengguyur desa kami. Sekitar pukul 2.00 WIB pagi tadi, tiba-tiba air masuk ke rumah, " ujar Tasman.
Bupati Cirebon, Dedi Supardi, yang meninjau lokasi banjir mengungkapkan, meluapnya sungai terjadi akibat sedimentasi yang parah. Dengan begitu, salah satu solusi mengatasi masalah banjir agar tidak terulang yakni dengan melakukan pengerukan aliran sungai. "Sedimentasi sudah terlalu tinggi. Oleh karena itu, saluran yang ada sudah tidak mampu lagi menampung air yang ada," katanya.
Dikatakan Dedi, pihaknya sudah memerintahkan Kepada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDAP) Kab. Cirebon untuk segera melakukan pengerukan sungai melalui dana pemeliharaan. Camat Gegesik, Muhidin yang ditemui pada kesempatan yang sama menyatakan banjir diakibatkan luapan air dari pembuangan Sungai Sirganala.
"Sungai Sirganala airnya berasal dari buangan air sejumlah anak sungai, seperti Sungai Ciwaringin dan sejumlah sungai lainnya. Akibatnya, Sungai Sirganala pun meluap pada Jumat dini hari sekitar pukul 2.00 WIB," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Cirebon, Ali Effendi mengungkapkan ada sekitar 140 hektare tanaman padi di Kecamatan Gegesik yang terendam banjir. Selain di Kec. Gegesik, banjir juga telah merusak lahan padi seluas tiga puluh hektare di Kec. Losari. (A-92)
Post Date : 23 Januari 2010
|