NGAWI - Hujan deras yang mengguyur Selasa malam (30/3) menyebabkan sejumlah wilayah Ngawi diterjang banjir. Sedikitnya delapan desa di dua kecamatan terendam. Yakni, Simo, Semengko, Purwosari, Tirak dan Dinden, seluruhnya berada di Kecamatan Kwadungan, serta Gandri, Pleset dan Waruk Tengah di Kecamatan Pangkur. Sebagian warga yang rumahnya tergenang mulai mengungsi ke posko satkorlak yang telah disediakan.
Hartoyo, salah seorang warga Desa Tirak Kwadungan, mengatakan bahwa banjir mulai menjalar ke pemukiman warga sekitar pukul 02.00. Permukaan air terus meningkat hingga mencapai setinggi perut orang dewasa dalam tempo tiga jam. Warga akhirnya berinisiatif mengemasi harta benda dan perabotan rumah k etempat aman. ''Air sudah sampai emperan itu, naik sedikit saja sudah masuk rumah,'' tuturnya.
Untuk mengevakuasi warga, pemkab menurunkan sejumlah perahu karet. Sedangkan Yon Armed Ngawi menyiagakan enam truk militer. Kedua sarana transportasi itu sudah mulai dioperasikan sejak pagi. Di antaranya mengangkut pelajar yang akan mengikuti unas di sekolah. Selain itu, warga yang hendak mengungsi ke rumah saudara atau posko satkorlak.
Sejauh ini, belum diketahui berapa kerugian yang diderita akibat banjir. ''Belum mendata ke arah kerugian. Fokus kami penanganan korban bencana. Enam perahu karet sudah kami operasikan. Begitu pula dapur umum yang di pusatkan di Kantor Kecamatan Kwadungan,'' ungkap Suryadi dari tim satkorlak bencana.
Komandan Kodim 0805 Ngawi Letkol Infatri Dwi Darmadi dan Kapolres Ngawi AKBP Budi Sajidin, kemarin juga turun langsung ke lokasi bencana. Keduanya melakukan pemantauan evakuasi korban. Dan, menginstruksikan anak buahnya untuk tetap siaga di lokasi bencana. ''Sudah kami instruksikan untuk terus siaga. Bukan tidak mungkin akan terjadi banjir susulan,'' ujar Dwi Darmadi saat melakukan pemantauan kawasan banjir dengan perahu karet. (dip/isd)
Post Date : 01 April 2010
|