Banjir Rendam Aceh dan Medan

Sumber:Media Indonesia - 23 Oktober 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
JAKARTA (Media): Ribuan rumah di enam kabupaten dan kota di Nanggroe Aceh Darussalam serta di tiga kecamatan di Medan, Sumatra Utara (Sumut) terendam banjir setinggi 1 meter hingga 3 meter, kemarin.

Enam kabupaten dan kota di Aceh yang terendam yakni Kabupaten Lhok Seumawe, Aceh Utara, Aceh Singkil, Subulussalam, Aceh Barat Daya serta Jaya. Sedangkan tiga kecamatan di Medan yang diterjang banjir meliputi Kecamatan Medan Baru, Medan Petisah, dan Kecamatan Medan Maimun.

Tidak ada korban jiwa dalam banjir yang terjadi karena hujan terus turun sejak beberapa hari terakhir tersebut, namun ribuan warga di kedua provinsi tersebut mengungsi ke tempat yang lebih aman. Belum diketahui berapa kerugian yang dialami warga karena banjir itu.

Di Aceh Utara, banjir melanda Kecamatan Nibong, Simpang Keuramat, Syamtalira Arun dan Syamtalira Bayu, sekitar 500 hektare (ha) tanaman padi di kawasan tersebut terendam banjir.

Begitu pula di Kota Lhok Seumawe, banjir merendam Kecamatan Blang dan sekitar 1.500 unit rumah warga dan 500 ha tanaman padi terendam.

Berdasarkan pantauan Media Indonesia, tidak sedikit petani yang terpaksa memotong dan mengangkut padi dalam genangan air.

Zulfan, 45, petani di daerah itu, mengaku sekitar 100 ton gabah miliknya juga terendam. Sedangkan Abdul Gani, 52, tokoh masyarakat setempat mengungkapkan, puluhan ternaknya hilang terseret banjir.

Sementara itu, banjir di Medan terjadi karena meluapnya Sungai Babura dan Sungai Deli yang tidak mampu menampung air hujan pada Minggu (21/10) hingga kemarin pukul 04.00 WIB.

Ratusan warga mengungsi di halaman Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 10 Medan dan Gereja GKPI, Kecamatan Medan Baru. Sedangkan di Kecamatan Medan Petisah, warga hanya mengungsi di rumah-rumah saudaranya.

Cristin, 30, warga Kompleks Perwira Menengah (Pamen), Kelurahan Padang Bulan, mengatakan, air meluap dan mulai memasuki rumah mulai pukul 9.30 WIB. ''Kami langsung bergegas mengeluarkan barang-barang dan mengungsi,'' ujarnya.

Hingga kemarin siang, ketinggian air yang semula 3 meter berkurang menjadi 2,5 meter. Belum ada warga yang berani untuk membersihkan rumah, sebab masih menunggu air benar-benar surut.

Camat Medan Baru Jony Tarigan mengungkapkan pihaknya sudah melakukan pendataan. Hasilnya, terdapat 127 rumah yang tergenang air di Kelurahan Padang Bulan, Kelurahan Titi Rante, Kelurahan Titi Hulu, dan Kelurahan Darat, Kecamatan Medan Baru. ''Kami sudah memberikan bantuan awal berupa sejumlah mi instan,'' paparnya.

Longsor

Dilaporkan pula, hujan deras yang mengguyur wilayah Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) mengakibatkan sejumlah rumah di Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, tertimbun longsor dan belasan lainnya terancam longsor, dini hari kemarin.

Kepala Desa Darmakradenan Harjono mengatakan ada dua rumah yang terkena longsor, tetapi empat rumah lainnya hampir kena. ''Oleh karena itu, kita sudah meminta kepada masyarakat setempat terutama dua rumah yang terkena longsor dan empat rumah lainnya supaya mengungsi terutama kalau hujan deras turun,'' tandasnya.

Sementara itu, Ketua Satuan Pelaksana (Satlak) Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP) Banyumas Didi Rudwianto meminta kepada masyarakat di kecamatan-kecamatan yang rawan longsor untuk siaga. Hujan yang turun pada awal musim harus diperhatikan, terutama di 14 kecamatan yang rawan longsor. Di antaranya Pekuncen, Ajibarang, Somagede dan lainnya. (MR/YN/KN/LD/N-3)



Post Date : 23 Oktober 2007