SUMBER, (PR).- Sedikitnya 77 rumah dan puluhan hektare tambak ikan dan udang di RT 01 RW 01 Desa Kapetakan, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, terendam banjir bandang akibat salah satu gorong-gorong Sungai Ciwaringin yang melintas di daerah tersebut jebol, pada Jumat (23/4) sekitar pukul 6.00 WIB. Meskipun tidak ada korban jiwa, tetapi kerugian yang diderita diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa tersebut berawal setelah di daerah hulu, terutama di wilayah Kab. Majalengka turun hujan deras sejak Kamis (22/4) malam hingga Jumat (23/4) pagi yang mengakibatkan volume air Sungai Ciwaringin di daerah hilir melimpah dan arusnya cukup deras.
Air bah kiriman tersebut, bersumber dari jebolnya pintu penutup gorong-gorong di tanggul yang membentengi perkampungan penduduk dan tambak. "Saya sangat kaget ketika menyaksikan tambak saya seperti laut, tidak terlihat lagi pematangnya, akibatnya ikan emas sebanyak 20.000 ekor pun kemungkinan hilang," kata Carli (40), pemilik sebidang tambak.
Menurut dia, ada sekitar enam tambak yang ada di daerah tersebut yang airnya mengandalkan dari Sungai Ciwaringin, baik tambak ikan maupun tambak udang. Akibat musibah tersebut, ikan emas Carli yang berusia hampir dua bulan lenyap dari tambaknya sehingga kerugian diperkirakan sekitar Rp 5 juta rupiah.
Data kerugian
Sementara itu, Sugeng (77) yang rumahnya turut terendam banjir mengaku tidak sempat memindahkan barang-barang yang ada di dalam rumah, "Saya panik, tidak biasanya air itu sampai masuk rumah sekalipun air sungai cukup deras," katanya.
Beruntung, menurut Sugeng, air yang semula tingginya mencapai hampir 1 meter itu berangsur-angsur surut setelah petugas terkait dibantu masyarakat dan aparat membendung dan menutup pintu gorong-gorong.
Berdasarkan pemantauan di lapangan, air banjir tersebut sudah mulai surut, tidak masuk ke rumah warga lagi, kecuali masih menggenangi tambak, kuburan umum, dan pekarangan penduduk setempat. Hingga pukul 17.00 WIB, warga masih tampak membersihkan lumpur di rumah masing-masing.
Di tempat terpisah, Kepala Desa Kapetakan, Wudi, menyebutkan, sebanyak 77 rumah terendam, 20 hektare areal tambak juga turut terendam banjir. Akibatnya, ikan lele, emas, mujair, dan udang siap panen amblas terbawa arus banjir kiriman tersebut.
Camat Kapetakan, Imam Sabrani, menjelaskan, saat ini pihaknya masih mendata jumlah kerugian akibat banjir tersebut. Hasilnya nanti akan dilaporkan ke Pemkab Cirebon. (A-146)
Post Date : 24 April 2010
|