Banjir Rendam 5.500 Rumah Warga

Sumber:Kompas - 05 Desember 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Bandung, Kompas - Hujan deras yang mengguyur Kota dan Kabupaten Bandung sejak Rabu malam mengakibatkan banjir yang merendam sedikitnya 5.500 rumah di empat kecamatan, Kamis (4/12). Di Perumahan Bumi Harapan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, misalnya, sedikitnya 1.300 rumah tergenang karena tanggul Sungai Cipariuk jebol sepanjang 15 meter, Rabu malam.

"Air langsung meluap ke rumah warga. Ketinggain air pada Rabu malam mencapai 1 meter," kata Sekretaris RW 11 Bumi Harapan Fadjar Harianto, Kamis. Banjir merendam rumah di lima RW. Hingga Kamis siang, banjir masih menggenang dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter.

Banjir juga merendam sekitar 900 rumah di dua RW di Bumi Panyileukan, Kota Bandung. Lokasi Bumi Panyileukan berdampingan dengan Bumi Harapan, hanya dipisah Sungai Cipariuk. Sebagian warga mengungsi ke Masjid Safinatussalam. Ada juga yang mengungsi ke rumah sanak famili di luar perumahan.

Banjir juga melanda Kecamatan Rancaekek dan Majalaya, Kabupaten Bandung. Sebanyak 3.195 rumah di enam desa tergenang air yang mencapai ketinggian 1 meter. Adapun di Kecamatan Majalaya, 300 rumah di tiga desa tergenang air setinggi 40 cm.

"Air naik sejak pukul 04.00 sampai setinggi betis (40 cm) dan langsung masuk ke rumah warga. Genangan berasal dari luapan Sungai Cimande dan Cikijing," ujar Adang Saepudin, warga Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kamis. Limpasan dari Sungai Cimande merendam sekitar 10 hektar sawah yang baru ditanami padi berusia dua minggu rusak karena hanyut terbawa air.

Sunar, petugas dari Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan, dan Energi Kabupaten Bandung, menuturkan, banjir yang dipengaruhi Sungai Cimande kali ini lebih luas karena tanggul sungai di wilayah Desa Haurpugur, Rancaekek, jebol.

Saat ini pihaknya tengah mengajukan proposal perbaikan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena Sungai Cimande melintas dari Kabupaten Sumedang ke Kabupaten Bandung.

Citanduy meluap

Dari Kabupaten Tasikmalaya dilaporkan, 625 keluarga yang tersebar di Kampung Mekarsari, Cicalung, Hegarsari, dan Bojongsoban, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, dilanda banjir. Air Sungai Citanduy dan Cikidang yang berjarak tidak lebih 1 kilometer dari permukiman warga meluap dan menggenangi permukiman, sawah, kebun, dan kolam.

Air sungai mulai meluap Rabu malam setelah hujan deras mengguyur Tasikmalaya dari Rabu sore hingga Kamis dini hari. Ketinggian air dari 30 cm sampai 1,5 meter. Sampai kemarin siang air belum sepenuhnya surut. Banjir juga menggenangi sawah seluas 35 hektar dan 5 hektar kolam warga.

Menurut punduh Bojongsoban, Eden Zaenal Arifin, dalam setahun, banjir bisa terjadi satu sampai dua kali. "Warga sudah terbiasa sehingga mereka tidak mengungsi," katanya.

Camat Sukaresik Iing Farid Khozin mengatakan, apabila hujan sering turun sehingga air sungai meluap, warga akan dievakuasi ke balai desa yang tidak terkena banjir.

"Saat ini warga sangat kekurangan makanan. Sebab, banyak beras dan kompor serta tungku terendam. Sementara untuk berbelanja ke warung, masyarakat terhambat genangan air," ujar Iing.

Kepala Kantor Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Tasikmalaya Wawan Effendi mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sudah mengirimkan bantuan berupa 1,5 kuintal beras, 6 dus mi instan, dan minyak goreng. Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan berupa pakaian dan tikar.

"Sepanjang diperlukan, bantuan akan terus diberikan. Kami terus memantau perkembangan yang terjadi di sana," ujar Wawan. (adh/eld/mhf)



Post Date : 05 Desember 2008