Banjir Rendam 4 Kelurahan

Sumber:Koran Sindo - 08 November 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

SEMARANG(SINDO) – Hujan deras yang mengguyur kawasan Timur Kota Semarang pada Minggu pagi kemarin,mengakibatkan rusaknya sejumlah fasilitas umum di Kecamatan Tugu.

Banjir juga merendam empat kelurahan, yakni Kelurahan Mangkang Wetan,Mangkang Kulon,Mangunharjo dan Karanganyar. Bahkan, derasnya aliran banjir menyebabkan sebuah talud di Kelurahan Karangayar ambrol hingga menimpa rumah warga.Sementara di Kelurahan Mangkang Wetan, tingginya intensitas hujan juga menyebabkan meluapnya air Sungai Beringin dan ambrolnya tanggul beton sungai hingga air setinggi 50- 100 cm menggenangi pemukiman di sekitar bantaran sungai.

Informasi yang dihimpun, rumah yang tertimpa longsoran talud bercampur tanah adalah milik Untung Surono, 40, warga Kampung Karanganyar,RT 3 RW 2,Kelurahan Karanganyar. Kejadian ambrolnya talud setinggi delapan meter, dengan panjang sekitar 15 meter itu mengakibatkan Untung dan isterinya, Sri Wahyuni, 34, terluka tertimpa longsoran.

Untung luka ringan di bagian kaki,sementara isterinya harus dirawat di RS Tugu lantaran terluka cukup parah di bagian pundak, punggung dan kaki “Saat kejadian, sekitar pukul 07.30 WIB,Untungsedangmemeriksa kondisi tanggul di atas rumahnya. Tiba-tiba talud longsor dan dia ikut terseret ke bawah. Sedangkan isterinyayangsedangdidalamrumah, menonton televisi,tertimpa runtuhan rumah yang terkena longsoran,” jelas Latif,48,kakak Untung.

Menurut Latif,talud yang longsor sebenarnya tergolong talud baru. Talud dibangun oleh pengembang Perum Graha Wijaya Kusuma dengan kemiringan sekitar 70 derajat di atas pondasi talud lama yang sudah terlihat rapuh.Warga sendiri jauh hari sudah khawatir dengan kondisi talud tersebut mengingat sangat rentan longsor “Pengembang yang membangun talud ini sudah dikasih masukan beberapa kali,hingga akhirnya kekhawatiran warga terjadi.

Saat hujan deras mengguyur,talud tak kuat lagi menahan bebannya,” jelas dia. Selain menimbulkan korban luka, longsoran talud juga mengakibatkan kerugian material hingga ratusan juta. Bangunan rumah, berikut isinya, termasuk satu unit sepeda motor milik keluarga Untung, rusak parah. Sementara itu, sekitar pukul 08.30 WIB, luapan air Sungai Beringin menyebabkan puluhan rumah di wilayah RW 3, Mangkang Wetan, terendam banjir.

Kondisi itu diperparah dengan jebolnya tanggul beton sungai di belakang rumah milik Gunawan,28,warga di RT 3 RW 3.Akibatnya perumahan warga terendam air hingga ketinggian satu meter. Air juga sempat menggenangi jalur rel kereta api Semarang-Jakarta. “Tanggul jebol dan akhirnya air masuk ke perkampungan lewat sisi belakang dan samping rumah saya. Luapan air juga merusak ruang dapur yang berada di bagian belakang rumah,”jelas Gunawan.

Camat Tugu Bambang Kunhantiyo mengakui, di sejumlah wilayah Kecamatan Tugu memang rawan banjir.“Banjir dikarenakan tanggul Kali Beringin jebol di dua titik,yakni di RW III Beringin,”kata Bambang. Sementara itu,Wali Kota Semarang Soemarmo HS yang turun langsung ke lokasi kejadian menyatakan biaya pengobatan korban longsor talud akan ditanggung pemerintah.

Pihaknya juga akan mengkaji lebih dalam soal perijinan pembangunan talud oleh pengembang perumahan. “Sementara yang banjir, langsung kita drop karung dan pasir untuk menutup sementara yang jebol. Kita juga sediakan bahan makanan untuk kerja bakti warga.Untuk material taludnya, kita kirim besok (hari ini),”tutur Soemarmo. (agus joko/andik sismanto)



Post Date : 08 November 2010