|
KARAWANG(SINDO) Banjir yang melanda wilayah Karawang semakin meluas.Kemarin, giliran empat kecamatan dilanda banjir yang datang sejak pukul 02.00-05.00 WIB. Di empat kecamatan yakni Kec Rengasdengklok, Jayakerta,Batujaya dan Cilebari, banjir melanda ribuan rumah warga dan akses jalan dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Berdasarkan pantauan SINDO, di Kec Rengasdengklok banjir paling parah dialami Dusun Krajan A dan Krajan B,Desa Kertasari.Sekretaris Desa Kertasari Wawan Sutisna mengatakan, di desanya ada sekitar 2.000 rumah yang terkena banjir. Dia mengaku, banjir langsung menggenangi rumah warga dalam waktu cepat pada saat warga terlelap. Hujanderasterjadisejaktengah malam, dan akhirnya banjir tiba-tiba datang membuat warga panik,ungkap Wawan kepada SINDO,kemarin. Banjir juga menggenangi sekitar 700 meter jalan desar sehingga akses kendaraan bermotor terhambat. Bahkan beberapa kendaraan roda dua dan empat sempat mogok saat berupaya melewati banjir hingga menyebabkan kemacetan. Selain rumah dan jalan,beberapa sekolah juga terendam air yang menyebabkan kegiatan belajar dihentikan. Saat ini, jumlah rumah, sawah dan jalan yang terendam banjir sedang didata,ujarnya. Di Kec Jayakerta, banjir melanda sekitar 200 hektare (ha) sawah dan 300 rumah.Camat Jayakerta Hamdani menyatakan, banjir mulai datang sejak Rabu (13/2) malam.Saat ini, pihaknya, masih mendata jumlah pasti rumah dan sawah yang terendam banjir. Banjir ini sempat surut,tapi naik lagi karena hujan kembali mengguyur, kata Hamdani. Kepala SDN Medangasem IV, Kec Jayakerta, Rohiman Adi Susanto menyatakan, pihaknya terpaksa memulangkan semua siswa sebelum jam sekolah berakhir. Sebab hampir seluruh orangtua siswa datang menjemput anaknya karena khawatir banjir semakin meninggi. Di sekolah tersebut, banjir menggenangi sekitar 30 cm dan mulai masuk ruang kelas.Kami terpaksa bubarkan para siswa.Jika banjir masih tinggi, kemungkinansekolahdiliburkan sementara,jelasnya. Banjir yang terjadi sejak kemarin,paling parah dialami Kec Batujaya. Akibat banjir ini,sekitar 23 sekolah dibubarkan sebelum jam belajarkegiatan berakhir. Selain sekolah, banjir merendam kantor kecamatan,Mapolsek Batujaya, Markas Koramil 0402/Batujaya, beberapa kantor desa dan sekitar 2.528 rumah warga. Bahkan, sekitar 21 ton jatah beras bagi keluarga miskin (raskin) turutterendambanjir. Camat Batujaya Dedi Ahdiat mengungkapkan, banjir kali ini merupakan yang paling parah. Sebab, hampir semua kantor dan sekolah terendam banjir dengan ketinggian antara 30-60 cm.Selain itu,sekitar 200 ha sawah juga ikut terendam. Rumah yang terendam sudah saya data, sementara sawah masih menunggu laporan dari tiap desa. Ada sembilan dari 10 desa yang terendam di kecamatan saya, ujar Dedi. Sementara banjir di Kec Cilebar merendam sekitar 500 ha sawah dan 200 rumah. Menurut Sahir, 34, warga Desa Cipande, banjir terjadi sejak empat hari lalu. Banjir datang dan surut dalam waktu yang cukup singkat. Dia menjelaskan, ketinggian air sempat mencapai1 meter dan surut lagi saat hujan reda. Saat ini warga siaga terus menyusul banjir yang terus menggenangi rumah kami. Kemungkinan hujan yang deras ini akan menyebabkan wilayah kami terus terendam, ungkapnya. Hingga kemarin, sudah 15 dari 30 kecamatan yang terendam banjir. Dengan bertambahnya wilayah yang terkena banjir, maka seluruh wilayah di pesisir Karawang terendam banjir. Sebanyak 11 kecamatan lebih dulu terendam banjir yakni 9 kecamatan beradas di daerah pesisir pantai yakni Kec Batujaya, Tirtajaya, Cibuaya, Tempuran, Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, Pedes, Pakisjaya dan Rawamerta. Dua lain berada di pusat kota yakni Kec Telukjambe Timur dan Ciampel. Bupati Karawang Dadang S Muchtar menyatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan upaya optimal untuk menolong para korban banjir. Dia mengaku,Pemkab Karawang belum bisa memutuskan status bencana di wilayahnya tersebut karena masih menunggu laporan terbaru dari Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam (Satlak PBA) Kab Karawang. Tapi yang jelas semuanya kini dalam keadaan siaga,tandasnya. Mengenai bantuan bagi korban,Dadang menjelaskan, saat ini sudah disiagakan di wilayah bencana. Dadang menyatakan, selain dari pemkab, bantuan dari PT Pupuk Kujang berupa tiga tenda pleton juga sudah diterimanya sebagai antisipasi jika banjir terus meluas.Saat ini,sambungnya, semua cadangan beras dan bahan makanan sudah siaga di Posko Satlak PBA dan di tiap kantor kecamatan. Namun saat ini belum ada instruksi evakuasi dari saya dan pihak Satlak PBA,tegasnya. Sedangkan soal kerusakan rumah warga,Dadang berjanji, akan memberikan dana ganti rugi bila data korban sudah lengkap.Sementara bagi sekolah yang terendam banjir,pemkab belum bisa menyediakan tempat belajar sementara. Untuk dana penanggulangan bencana, tambahnya, masih ada cadangan Bantuan Tak Terduga (BTT) senilai Rp5 miliar.Jadi saya katakan semua persiapan penanggulangan banjir ini ada, dan siap didistribusikan bagi daerah yang membutuhkan, pungkasnya. (raka zaipul) Post Date : 15 Februari 2008 |