Banjir,Ratusan Rumah Rusak

Sumber:Koran Sindo - 24 Juli 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
TAPANULI SELATAN (SINDO) Kab Tapanuli Selatan (Tapsel) dan Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara (Sumut),Minggu (22/7) malam tertimpa musibah banjir dan longsor.

Akibatnya, ratusan rumah di enam desa Kab Tapsel dan satu desa di Tapteng rusak parah. Hujan yang terus mengguyur Tapsel menyebabkan sungai Batang Toru meluap dan membanjiri perkampungan warga. Luapan sungai itu meluluhlantakkan sedikitnya 340 rumah warga.

Bahkan, seorang bocah bernama Ucok, 5, dilaporkan hanyut dan hingga kini belum diketahui nasibnya. Hingga berita ini diturunkan, Pemkab Tapsel dibantu personel polisi dan TNI terus membantu evakuasi warga. Namun, lokasi yang sulit dijangkau serta tanah yang berbukit membuat petugas kesulitan melakukan evakuasi.Enam desa korban luapan sungai Batang Toru itu antara lain Desa Simataniari, Sangkunur, Batu Godang, Aek Pardomuan, Bandar Tarutung, dan Tindoan Laut.

Keenam desa itu berada di dua kecamatan, yakni Kec Padangsidimpuan Barat dan Batang Toru. Pemukiman penduduk dipenuhi potongan kayu besar dan lumpur hingga setebal 30 cm. Rumah warga juga terendam air dengan ketinggian mencapai 50 cm. Salimun, Kepala Desa Sangkunur,Kec Batang Toru, mengaku,bencana yang terjadi malam Senin itu membuat warga panik.Warga banyak telantar dan tidak mengetahui apa yang harus diperbuat.

Meski warga sudah menerima bantuan berupa beras, minyak goreng, ikan asin, dan telur ayam, suasana duka masih terasa dan banyak warga pasrah meratapi nasibnya, ungkapnya panjang lebar. Sekretaris Daerah (Sekda) Kab Tapsel Affan Siregar mengakui, ratusan kepala keluarga (KK) masih mengungsi di sejumlah masjid dan pemukiman sanak saudara. Sejak peristiwa terjadi, pihaknya sudah mengirimkan petugas berikut tenda dan sejumlah perlengkapan.

Masyarakat korban banjir lebih memilih bermukim di masjid ketimbang memanfaatkan tenda yang disediakan, paparnya. Bencana itu juga membuat tiga jembatan terputus serta badan jalan longsor di tujuh titik. Selain perlengkapan lain, Bupati Tapsel Ongku P Hasibuan juga mengirimkan bantuan berupa beras sebanyak dua ton, 100 kardus mi instan, 15.000 butir telur, dan makanan ringan lain.

Juga tenda darurat berikut kebutuhan pakaian dan selimut untuk korban. Di Tapteng, banjir mengakibatkan Jalan lintas Sumatera (Jalinsum) SibolgaTarutung longsor di lima titik.Akibatnya, sejumlah rumah warga tertimpa tanah, serta badan jalan tertutup tanah dan batu hingga kendaraan yang melintas dari dan ke Sibolga mengalami antrean panjang hingga 1 km.

Seorang warga berusia 32, Porti br Sipahutar, dikabarkan menghilang terbawa arus sungai. Saat itu, Porti hendak pulang ke rumah dari ladang bersama seorang temannya. Namun, sampai di pinggiran sungai tiba-tiba tanah di perbukitan menerjang kedua ibu muda tersebut, sehingga Porti hilang.

Longsor juga merusak rumah Ramlan Manik, 32, di Jalan Sibolga Tarutung Km 16, Dusun Aek Maranti,Desa Rampa,Tapteng hingga menewaskan anaknya Rinaldi Evrain Manik,4. Wakil Bupati Tapteng H Effendi Pohan didampingi Sekda Kab Tapteng Baharuddin Manik langsung mendatangi rumah duka guna mengucapkan turut berbela sungkawa serta menyerahkan sejumlah bantuan.

Sejumlah personel Polres Tapteng dan Sibolga, Satpol PP, dan aparat terkait Pemkab Tapteng dibantu warga setempat masih membersihkan reruntuhan tanah yang menimpa rumah Ramlan serta mengamankan arus lalu lintas yang sempat lumpuh hingga 15 jam. Banjir juga merendam ratusan hektare sawah pertanian di Kec Tapian Nauli Kabupaten Tapteng dengan ketinggian kurang lebih 70 meter.

Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah I Medan Rifwar Kamin mengatakan,musibah terjadi karena intensitas hujan turun mencapai 279,9 milimeter selama tiga hari. (rusman siregar/ jelia amelida/zia ul haq)



Post Date : 24 Juli 2007