SOREANG, (PR).- Banjir setinggi satu meter merendam tujuh ratus rumah warga di Desa Kamasan, Kec. Banjaran, Kab. Bandung, Minggu (10/5) malam. Banjir tersebut terjadi akibat luapan anak Sungai Cisangkuy setelah guyuran hujan yang turun sejak pukul 17.00 WIB. Akibatnya, jalur utama Jalan Raya Soreang-Banjaran terputus.
Menurut Camat Banjaran, Iman Irianto yang dihubungi "PR", banjir melanda delapan RW di Desa Kamasan yang meliputi RW 2 hingga RW 9. Sebagian warga telah dievakuasi di dua titik yang aman yaitu di Dinas PU Kab. Bandung di Jalan Raya Banjaran dan Masjid Persatuan Islam (Persis) Banjaran. "Air mulai naik sejak pukul 19.00 WIB. Kemudian luapan air dari Jembatan Sungai Cisangkuy meluas hingga jalan raya pada pukul 20.00 WIB. Air menutupi permukaan jalan sepanjang lima ratus meter," katanya.
Menurut Iman, banyak kendaraan bermotor roda dua dan roda empat mengantre dan di antaranya mogok. Untuk mengatasi kepadatan arus lalu lintas, pihaknya yang dibantu oleh jajaran Polsek Banjaran mengalihkan arus lalu lintas ke Desa Kiangkore dan akan keluar dari Desa Ciherang, Banjaran.
Saat dihubungi pukul 22.00 WIB, Iman mengatakan, terputusnya lalu lintas tersebut belum mengalami perubahan. Air masih menggenangi permukaan jalan. Dia memperkirakan, air akan surut hingga subuh dini hari. "Saat ini kami masih melakukan evakuasi terhadap warga, terutama lansia dan anak-anak," tuturnya.
Menurut Iman, banjir bandang tersebut sering menerjang Desa Kamasan tersebut. Pasalnya, Sungai Cisangkuy tidak dapat menampung air dari empat anak sungai yaitu Citaliktik, Cilembang, Cibatur, dan Cisela. "Selain itu, Sungai Cisangkuy ini menjadi muara pembuangan air dari beberapa perumahan. Ketika hujan turun, Sungai Cisangkuy tersebut meluap hingga ke permukiman warga," katanya. (A-183)
Post Date : 11 Mei 2009
|