SOREANG, (PR).- Jumlah warga Kp. Cieunteung, Kel./Kec. Baleendah, Kab. Bandung yang mengungsi akibat banjir terus bertambah. Jika sebelumnya 20 keluarga, kini menjadi 27 keluarga. Intensitas hujan yang tidak berkurang dalam tiga hari terakhir menyebabkan genangan air mencapai 1 meter.
Berdasarkan pantauan "PR", ujung air yang menggenang di Cieunteung mulai sedikit menjauh dari mulut kampung tersebut, Jumat (26/11) siang. Sehari sebelumnya, ujung air menjangkau lebih jauh keluar. "Jika hujan terus turun setiap sore seperti tiga hari ini, jumlah pengungsi bisa makin banyak," kata Ketua RW 20 Kp. Cieunteung, Jaja.
Ke-27 keluarga pengungsi menempati Gedung DPC PDIP di Baleendah. Pemerintah secara rutin memasok air bersih untuk mencukupi kebutuhan mereka setiap hari. Pemerintah desa dan kecamatan, juga menyediakan bantuan berupa bahan pokok.
Jaja mengungkapkan, intensitas hujan yang tinggi mengingatkan pada banjir besar awal tahun ini. Ketika itu, hujan turun tiga hari berturut-turut, merata di kawasan Bandung Raya, termasuk hulu-hulu sungai. Akibatnya, Cieunteung terendam 3-4 meter. Selama berhari-hari, warga mengungsi.
"Saya meminta warga waspada. Jika intensitas hujan menjelang akhir tahun ini bakal seperti awal tahun, saya khawatir banjir bakal lebih besar. Tinggi rendaman air bisa bertambah karena Citarum semakin dangkal," tuturnya.
Rancaekek
Ajakan terhadap warga untuk waspada, juga disampaikan Camat Rancaekek Meman Nurjaman. Intensitas hujan yang tinggi beberapa hari ini, dikhawatirkan menjadi penyebab meluapnya beberapa anak Sungai Citarum yang melintas di Kec. Rancaekek. Dua minggu lalu, ribuan rumah di Rancaekek juga terendam air.
Meman berharap, program pengerukan anak-anak Sungai Citarum segera direalisasikan untuk mencegah terjadinya banjir yang sering terjadi. "Memang, pengerukan tidak akan menuntaskan permasalahan banjir Citarum. Akan tetapi setidaknya, untuk mengatasi persoalan banjir secepatnya," ucapnya. (A-165)
Post Date : 27 November 2010
|
