Jakarta, Kompas - Meski sebagian besar banjir di Jakarta dan daerah sekitarnya telah surut, banjir dengan ketinggian 2-3 meter masih terjadi di Kecamatan Penjaringan, antara lain di Muara Baru dan Kapuk Muara, Jakarta Utara. Kondisi yang sama juga terjadi di Kecamatan Priuk, Kota Tangerang.
Banjir di sekitar area Pluit, Penjaringan, pada malam hari naik dengan ketinggian 2-3 meter dan surut berkisar 80 sentimeter pada siang harinya.
Andi (36), warga Muara Baru Blok E RT 19 RW 17, Pluit, memperkirakan kemungkinan besar banjir Pluit akan lama surut. Hal itu disebabkan air laut pada malam hari meluap ke daratan rumah penduduk. ”Kemungkinan banjir akan surut selama 10 hari jika tidak hujan,” ungkapnya.
Banjir dengan ketinggian 1-1,5 meter juga masih menggenangi Perumahan Total Persada, Kota Tangerang. Air yang merendam kawasan itu tidak lagi berwarna coklat akibat lumpur, tetapi berwarna hitam dan bau. Sejumlah warga masih bersikeras tinggal di rumah mereka karena menjaga harta benda.
”Air di sebagian perumahan ini sudah surut. Namun, rumah yang letaknya bersebelahan dengan tanggul masih tergenang air dan masih tinggi,” kata Wahyu, warga RT 01 RW 08 Perumahan Total Persada.
Banjir berketinggian 1 meter akibat Sungai Citarum meluap juga masih merendam Buni Bakti di Babelan, Pondok Dua di Cabangbungin, Pantai Harapan Jaya dan Jaya Sakti di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.
Sebagian warga yang kebanjiran di Babelan, Cabangbungin, dan Muara Gembong bertahan dari penyakit dan dingin selama banjir belum kering.
Secara terpisah, Kepala Seksi Mitigasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tangerang Selatan Essa Nugraha mengatakan, berbagai persiapan dilakukan untuk menghadapi banjir.
Pemerintah Kota Tangsel melalui satkorlak banjir telah menyediakan 116 pompa listrik dan diesel serta 7 pompa air mobil, 30 unit perahu karet, dan tenda evakuasi sebanyak 15 unit. Termasuk siaga 24 jam bagi 300 personel tim SAR, 300 sukarelawan Tagana serta Palang Merah Indonesia, dan 100 orang dari Dinas Kesehatan.
Di Tangsel terdapat 31 titik yang rawan banjir. Dari pantauan, persiapan warga untuk mengantisipasi datangnya banjir terlihat seadanya. Sebagian kawasan yang langganan banjir seperti di Perumahan Bukit Pamulang Indah sudah mempersiapkan perahu karet.
Pluit
Tim Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD menemukan beberapa warga di Muara Baru Blok E RT 19 RW 17 yang tidak mengungsi karena sakit yang diderita. Mereka masih bertahan di rumah papan yang bertingkat dua.
Yuni (60), yang tidak bisa berjalan karena kakinya tidak dapat berjalan lagi, hanya ditemani suaminya, Edo (45), di rumah. Selama dua hari mereka belum makan nasi ”Saya hanya ditemani suami saya karena tak bisa jalan. Sudah dua hari belum makan. Alhamdulillah hari ini ada bantuan dari Kopassus,” tuturnya.
Ketika mendengar masalah yang dihadapi masyarakat, Letnan Satu Infanteri Pardol dari tim Kopassus langsung menggerakkan bantuan berupa makanan dan obat-obatan.
Sementara itu, Panglima Kostrad Letnan Jenderal M Munir memerintahkan satuan jajarannya yang berada di Jabodetabek untuk turun langsung ke lapangan. Semua personel Kostrad diminta bahu-membahu dengan pihak-pihak terkait untuk membantu korban banjir.
Untuk Jakarta Utara, tepatnya di wilayah Pluit yang menjadi titik terparah banjir, Kostrad mengerahkan satu satuan setingkat kompi. Mereka juga mendirikan satu Posko Kesehatan (Rumah Sakit Lapangan) lengkap dengan peralatan medis di depan Mal Emporium Pluit.
Selain pasukan-pasukan itu, Kostrad juga menyiagakan beberapa satuan lain yang siap digerakkan ke titik banjir di wilayah DKI Jakarta.
Kemarin, Kepala Polda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayuseno juga mendatangi lokasi bencana banjir di Pluit. ”Saya ke sini untuk memastikan anggota kami dan TNI masih tetap melaksanakan tugasnya membantu masyarakat di sini dengan baik dan bersemangat,” katanya.
Banjir masih menggenangi kawasan perumahan di Pluit, Jakarta Utara, yang bertetangga dengan PLTGU Muara Karang. Selain rumah, banyak juga kendaraan minibus, sedan, bajaj, dan truk yang terendam air.
Di perumahan itu, tampak perahu karet, perahu nelayan, dan rakit buatan/darurat hilir membawa penumpang, korban banjir yang membawa barang-barang belanjaannya atau sekadar ”bersenang-senang” dalam suasana banjir. ”Main-main saja. Bosan di rumah,” kata seorang perempuan yang duduk di atas rakit yang ditarik dua kerabatnya sambil tertawa-tawa.
Kemarin, Gubernur DKI Joko Widodo juga meninjau stasiun pompa Waduk Pluit. Dari pemeriksaannya, hanya tiga dari tujuh pompa yang masih bisa beroperasi. Selebihnya terendam banjir.
Hari kelima
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, hingga hari kelima tanggap darurat banjir Jakarta sejak ditetapkan Gubernur DKI Jakarta pada Kamis (17/1), di wilayah Jakarta, banjir telah merenggut 20 orang meninggal.
Selain itu, hingga kemarin masih terdapat 45.954 jiwa terpaksa mengungsi. Sebagian mengungsi karena rumahnya masih terendam banjir dan diperlukan pembersihan lingkungan. Tercatat 100.274 keluarga atau 245.119 jiwa korban banjir. Dari 45.954 pengungsi tersebut, tersebar di Jakarta Utara 17.237 jiwa, Jakarta Barat 22.315 jiwa, Jakarta Pusat 1.268 jiwa, Jakarta Timur 1.442 jiwa, dan Jakarta Selatan 430 jiwa.
Bandara
Manajer Umum PT Angkasa Pura II Cabang Soekarno-Hatta Yudis Tiawan mengatakan, untuk mengantisipasi banjir ke depan, pihaknya akan melanjutkan rencana darurat untuk memperlancar operasional penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kondisi ini diberlakukan hingga situasi kondusif.
Salah satu di antaranya menyediakan angkutan untuk evakuasi penumpang jika debit air cukup tinggi masuk di badan Jalan Tol Sedyatmo, akses dari Jakarta ke bandara. ”Untuk memenuhi kebutuhan kendaraan ini, kami sudah berkoordinasi dengan sejumlah instansi seperti TNI, Polri, Basarnas, maskapai, dan instansi terkait lainnya,” ujarnya.
”Pekan lalu, sewaktu air sudah masuk jalan tol, semua truk, bus, juga perahu karet kami siagakan di area parkir Kantor Pusat Angkasa Pura II. Akan tetapi, setelah surut, semua kendaraan ditarik lagi untuk membantu wilayah yang kebanjiran. Jika dibutuhkan, kami akan gunakan lagi,” kata Yudis.(PIN/RAY/BRO/RTS/MKN/NEL/K15/AST)
Post Date : 22 Januari 2013
|