|
Sangatta, Kompas - Meluapnya air sejumlah sungai di pedalaman Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, mengakibatkan wilayah enam desa di Kecamatan Bengalon dilanda banjir. Sedikitnya 1.300 rumah penduduk di enam desa Sepaso Induk, Sepaso Timur, Sepaso Barat, Tepian Langsat, dan Tepian Indah terendam air sekitar 1,5 meter. Selain merendam rumah, banjir juga merendam empat balai desa, dua gedung sekolah dasar, dua kantor adat, dan merusak sedikitnya 100 hektar lahan pertanian. Kepala Desa Sepaso Selatan M Ali Asikin saat dihubungi Minggu (25/12) menyebutkan, di desa saja sedikitnya 300 rumah warga terendam air. Air belum surut, ketinggian air masih sekitar 1,5 meter. Warga sekarang sangat membutuhkan bantuan bahan makan, katanya. Menurut Asikin, bantuan yang datang hingga kini masih belum mencukupi. Bantuan yang telah diterima sudah habis dibagi kepada warga. Tiap keluarga mendapat lima kilogram beras, setengah kilogram minyak goreng, dan lima bungkus mi instan. Hutan gundul Wilayah Desa Sepaso Selatan merupakan salah satu desa yang paling parah dilanda banjir. Menurut Asikin, selama tahun ini desanya sudah tiga kali terkena banjir, yakni Maret, November, dan Desember ini. Wilayah kami ini sekarang sering banjir karena di daerah hulu hutannya sudah habis ditebang, katanya. Banjir yang melanda enam desa di pedalaman itu akibat meluapnya Sungai Bengalon dan Lembak yang mengalir di wilayah enam desa tersebut. Hujan deras selama beberapa hari terakhir mengakibatkan sungai meluap dan menggenangi rumah warga di enam desa itu. Selain rumahnya terendam, banyak warga juga kehilangan harta benda karena tidak sempat dipindahkan ke tempat aman. Peralatan elektronik banyak yang rusak. Ternak juga banyak yang tidak bisa diselamatkan. Sebagian warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Menurut Aisikin, tenda-tenda yang dibangun warga sangat memprihatinkan karena menggunakan bahan seadanya. Tenda dibangun di sejumlah tempat penggergajian kayu, dibuat ala kadarnya dengan terpal plastik. Tahun ini, banjir yang menggenangi kawasan Kecamatan Bengalon termasuk parah. Wilayah yang dilanda banjir merupakan kawasan pedalaman, sekitar 300 kilometer dari ibu kota Kaltim, Samarinda. (RAY) Post Date : 26 Desember 2005 |