BANJIR PANTURA; Tewaskan 3 Bocah

Sumber:Kedaulatan Rakyat - 24 Februari 2006
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
SEMARANG (KR) - Tiga bocah tewas akibat banjir yang melanda kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah, tepatnya di daerah Kendal, Semarang dan Demak. Musibah di Kendal terjadi Rabu (22/2) malam, merenggut nyawa gadis cilik Anis Aisyah Wulandari (8) akibat mobil yang ditumpangi bersama keluarganya terseret air bah dan tenggelam. Sedang di Semarang, nasib naas menimpa Ridho (4), dan di Demak merenggut nyawa Asna Fitriana binti Jaswan (17 bulan). Keduanya juga tewas karena banjir.

Malam sebelum kejadian, menurut keterangan berbagai pihak, Anis diajak ibunya, Ny Umamah (49) mengantar kakak perempuannya yang bernama Suciati (22) ke tukang pijat di Desa Tunggulsari Brangsong Kendal. Mereka berangkat Rabu petang sekitar pukul 17.30 dari rumah di Jl Tambak Aji Semarang naik mobil Panther yang dikemudikan Budi Syaefulhuda (25), kakak Suciati.

Selama perjalanan pulang, turun hujan lebat mengakibatkan banjir. Ketika mobil melewati Desa Sidorejo dekat Desa Tunggalsari, Budi Syaefulhuda yang mengemudikan mobil telah diperingatkan warga agar tidak meneruskan perjalanan karena jalan tergenang air bah cukup tinggi.

Namun, ia bersama keluarganya terus menerjang banjir. Saat mobil baru melaju beberapa puluh meter, tiba-tiba air sungai irigasi yang terletak di pinggir jalan meluap hingga mencapai setinggi lebih dari dua meter. Mesin mobil Panther H 8094 KH itu pun mati. Sebelum terbawa arus luapan sungai hingga ke rawa-rawa, mobil itu sempat berputar-putar diombang-ambingkan arus.

Ny Umamah dan keluarganya panik. Mereka berusaha keluar dari mobil. Namun naas menimpa Anis Aisyah Wulandari. Gadis cilik itu tidak mampu melepaskan sabuk pengaman yang melilit tubuhnya, hingga akhirnya meninggal di dalam mobil yang tenggelam.

Musibah banjir di Semarang merenggut nyawa Ridho (4). Murid TK Kecil itu terseret air bah yang menggenangi selokan, tidak jauh dari rumahnya di Kalilangse Semarang, Rabu siang sekitar pukul 12.30. Namun, anak Sudaryanto itu baru ditemukan nelayan, Kamis (23/2) siang sekitar pukul 11.00 di lepas Pantai Tanjung Emas Semarang atau sekitar 10 km dari tempat kejadian, dalam kondisi tidak bernyawa. Mayat Ridho diduga terbawa arus Sungai Kaligarang.

Bendungan Pleret, dan Sungai Banjir Kanal Barat.

Sedang nasib tragis yang menimpa Asna, bayi berusia 17 bulan di Demak, Kamis (23/2) pagi sekitar pukul 05.00, karena kurangnya pengawasan orangtua saat terjadi banjir. Asna Fitriani yang baru bisa berjalan, saat tidak mendapatkan pengawasan orangtuanya berjalan sendirian menuju saluran irigasi di depan rumah yang airnya penuh.

Jaswan, orangtua Asna, ketika bangun tidur mendengar telah ditemukan mayat bayi terapung di sungai, sekitar 1 kilometer dari rumahnya. Ternyata mayat tersebut anaknya. (Cry)-f.

Post Date : 24 Februari 2006