HUJAN deras dua hari terakhir di Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar), mengakibatkan lima kecamatan di wilayah Pantai Utara (Pantura) terendam banjir. Lebih dari 5.000-an rumah, ribuan hektare padi usia muda dan ratusan hektare tambak milik warga, masih terendam. Sejumlah sekolah dasar masih belum memulai belajar mengajar karena sekolah masih terendam. Lima kecamatan yang terendam banjir yakni Kecamatan Pamanukan, Pusakanagara, Sukasari, Legon Kulon, dan Pusakajaya. Banjir dipicu Sungai Cigadung meluap dan rob laut pesisir Pantura.
Warga Desa Pamanukan Hilir, Karta, mengatakan, banjir sejak Selasa dinihari (17/1). "Saat itu hujan deras tak henti, tiba-tiba Sungai Cigadung meluap dan air menggenangi rumah kami," katanya. Ketinggian air di rumah Karta kala itu mencapai 70 centimeter, kini sudah surut. “Hanya tinggal 30 centimeter lagi.”
Luapan air Cigadung juga dipicu kiriman air dari Subang Selatan. Warga Legon Kulon, Epul, mengatakan, banjir dipicu hujan deras tak henti itu membuat aliran sungai meluap menuju laut. Sedang air laut dari tengah menuju pesisir pantai. "Lalu bertemu dan air berbalik arah hingga perkampungan banjir.”
Karta dan Epul, sejauh ini masih bertahan di rumah masing-masing meski perabotan rumah tangga dan dapur mereka terkena banjir. "Kami masih
bisa bertahan karena keperluan makan dan minum masih tersedia," ucap Epul.
Camat Pamanukan, Rukandi, mengatakan, genangan banjir sudah masuk desa, termasuk wilayah Kota Pamanukan. Yang terparah di Desa Mulyasari. Di sana, sekitar 3.000-an rumah milik warga sudah terendam. Lalu, tanaman padi terendam mencapai ribuan hektare.
Di Kecamatan Pusakanagara, banjir merendam 1.505 rumah, 720 hektare padi dan 62 hektare pertambakan milik warga. "Itu baru laporan sementara," kata Camat Pusakanagara, Ela.
Rukandi dan Ela sudah berkoordinasi dengan Pemkab dan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Subang. "Kami segera menyiapkan lokasi penampungan dan dapur umum," ucap Rukandi. Tempat-tempat penampungan
dipusatkan di sekolah-sekolah dan kantor balai desa dan kantor kecamatan.
Kepala bagian Sosial Pemkab Subang juga Sekretaris PMI Subang, mengatakan, sudah menyiapkan tenda-tenda dan makanan siap saji seperti mi instan dan beras. Barang-barang ini segera disalurkan kepada para korban banjir.
Dinas Sosial Kabupaten Subang sudah mengirimkan bantuan ke semua
lokasi banjir. Bantuan berupa dua ton beras, mi instan, kecap dan saos serta sarden. "Kami sedang mempersiapkan kembali bantuan beras cadangan bencana di gudang Bulog," kata Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Subang, Wuryanto.
Mengantisipasi terjadinya banjir susulan yang menimbulkan gelombang pengungsian, mereka sudah menyiapkan gedung sekolah, balai desa dan kantor kecamatan untuk menampung pengungsi. "Termasuk menyiapkan sarana dan prasarana dapur umum," ucap Wuryanto. Deta Surya
Post Date : 20 Januari 2011
|