|
Banjir. Bencana alam yang paling sering menyambangi wilayah Jawa Tengah. Ribuan penduduk terkena dampaknya saat banjir merendam lingkungannya. Belum lagi kerugian material yang ikut terbawa banjir yang nilainya bisa mencapai miliaran rupiah. Sepanjang tahun 2007 Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Jateng mencatat sedikitnya 123 kejadian banjir terjadi di Jateng. Jumlah ini mencapai 29 persen dari total kejadian bencana yang terjadi pada tahun tersebut. Kerusakan akibat banjir yang menimpa permukiman, pertanian, dan usaha lainnya, menyebabkan kerugian hingga Rp 23,52 miliar. Puncak kejadian banjir tahun 2007 terjadi pada Desember dengan 75 kejadian. Curah hujan pada bulan tersebut di atas 500 milimeter per bulan. Bahkan, pada minggu keempat Desember hingga awal Januari 2008 sempat terjadi banjir besar di sejumlah titik di provinsi ini. Bengawan Solo dan Sungai Juwana, misalnya, meluap dan menggenangi puluhan ribu hektar lahan pertanian dan permukiman di sekitarnya. Berdasarkan ramalan BMG cuaca buruk yang ditandai curah hujan tinggi dan angin kencang akan bertahan hingga Maret 2008. Perkiraan ini perlu ditindaklanjuti dengan kewaspadaan, terutama di daerah rawan banjir. Kabupaten Wonogiri, Cilacap, Pekalongan, Sragen, Sukoharjo, dan Pati merupakan sebagian daerah yang perlu bersiap. (SGH, Litbang Kompas) Post Date : 15 Februari 2008 |