|
Semarang, Kompas - Hujan berturut-turut dalam tiga hari terakhir mengakibatkan sejumlah perkampungan di Semarang terendam banjir. Hujan juga mengakibatkan sejumlah pohon di jalan-jalan utama Kota Semarang tumbang, dan dua papan iklan di kawasan Simpang Lima roboh menimpa mobil polisi. Salah satu lokasi yang tergenang terparah adalah di Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk. Di kawasan tersebut, genangan mencapai kedalaman 60 sentimeter. Selain berasal dari curahan air hujan, banjir di Muktiharjo juga berasal dari luapan Kali Tenggang. Luapan Kali Tenggang juga menggenangi daerah Ngablak Kidul, dekat Jalan Raya Tlogosari. Bahkan, di kawasan tersebut genangan air sudah sejak dua hari sebelumnya. "Tiap puncak musim hujan biasanya memang banjir seperti ini. Tapi sekarang genangannya agak lama. Mungkin karena sungainya sudah tak mampu lagi menampung," ujar Harsono (39), salah seorang warga Ngablak. Akibat genangan banjir itu, ratusan rumah warga, ruas jalan, serta rel sepanjang 150 meter di kawasan Muktiharjo tergenang air. Akibatnya, aktivitas warga terganggu. Murid-murid di Sekolah Dasar Muktiharjo Lor dipulangkan lebih awal. Aktivitas pekerja pabrik di sekitar kawasan tersebut juga terkendala. Di beberapa titik di Jalan Muktiharjo Raya, ketinggian genangan air di atas lutut orang dewasa. Akibatnya, pengendara mobil maupun sepeda motor tidak bisa lewat jalan tersebut. Tim Search and Rescue (SAR) Daerah Jawa Tengah bersama Tim SAR Polwiltabes Semarang membentuk posko penanggulangan bencana di Kantor Kelurahan Muktiharjo Lor. Belasan petugas dan dua perahu karet disiagakan. Kepala Bidang Kesiagaan Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota Semarang, Ari Djoko Santoso, mengatakan, wilayah Genuk merupakan salah satu kawasan yang harus diwaspadai terkena banjir dengan kedalaman tinggi dalam musim hujan ini, di samping Kecamatan Tugu dan Semarang Utara. Kesbanglinmas Kota Semarang membuka posko 24 jam untuk memudahkan komunikasi penanganan bencana. Di Simpang Lima, hujan disertai angin menyebabkan tower reklame roboh dan menimpa dua mobil patroli Satuan Lalu Lintas Polwiltabes Semarang, dan sebagian bangunan Pos Patroli Pengawalan Polwiltabes Semarang, tetapi tidak ada korban jiwa. (HAN/HEN) Post Date : 03 Januari 2008 |