Banjir Mulai Landa Jakarta

Sumber:Suara Pembaruan - 02 Januari 2008
Kategori:Banjir di Jakarta
[JAKARTA] Hujan yang melanda Jakarta dan wilayah sekitarnya dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan ribuan rumah di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung, tepatnya di Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan, dan Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur terendam banjir setinggi satu hingga dua meter, pada Rabu (2/1) pagi.

Pantauan SP Rabu pagi, ratusan warga di RW 07,11, dan 12 Kelurahan Bukit Duri, mengungsi ke kantor kelurahan setempat. Ibu-ibu dan anak-anak diungsikan. Sementara kaum lelaki tetap tinggal di rumah berusaha menyelamatkan barang-barang mereka.

Rahayu, warga Bukit Duri menuturkan, air mulai menggenangi permukiman sekitar pukul 02.00 WIB.

Sementara itu, Petugas Babinsa Bukit Duri, Yudo Dwi Wibowo, mengungkapkan, tidak tertutup kemungkinan banjir akan meluas, mengingat wilayah Bogor, Depok, dan Jakarta turun hujan. "Diperkirakan luapan Ciliwung lebih besar pada pukul 12.00 WIB," ujarnya.

Informasi yang diperoleh dari petugas pintu air Manggarai, Jakarta Selatan, pada pukul 08.00 WIB, ketinggian air mencapai 800 cm, atau melebihi ambang batas normal 750 cm.

"Pukul 03.00, ketinggian naik 40 cm hingga mencapai 720 cm, dan terus naik hingga sekarang," kata Dian, petugas di pintu air Manggarai.

Sementara di pintu air Depok, ketinggian tercatat 190 cm mendekati batas normal 200 cm, dan di Bendungan Katulampa, Bogor, mencapai 80 cm.

Secara terpisah, Andi Sudirman, petugas pintu air di Katulampa mengungkapkan, peluang bertambahnya debit air sungai cukup tinggi. Sebab, hujan mengguyur kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, yang merupakan daerah hulu Sungai Ciliwung.

Terancam Putus Sekolah

Akibat banjir yang berkepanjangan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ribuan pelajar terancam putus sekolah karena orangtua mereka yang tergolong keluarga miskin tak berkemampuan lagi membiayai sekolah anak-anaknya. Sebab, harta bendanya ludes disapu banjir.

Ketua Satlak Penanggulangan Bencana Alam (PBA) Kabupaten Ngawi, Budi Sulistyono, Rabu (2/1) pagi menuturkan, lahan persawahan banyak yang puso terendam banjir, sementara ternak peliharaan warga mati terseret banjir. Lebih dari itu sekitar 29 ton simpanan gabah, beras, dan bahan makanan lainnya, juga 80 ton pupuk urea serta 89 kolam budi daya ikan air tawar milik penduduk juga hilang digelontor banjir.

Di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, proses evakuasi warga dari permukiman yang terendam banjir, dilanjutkan Rabu pagi, dengan menggunakan perahu karet dan speed boat. Diperkirakan masih terdapat sekitar 1.000 warga yang bertahan di lokasi banjir.

Sementara itu, Pemerintah Kota Solo akan merelokasi 3.761 unit rumah di bantaran sungai. Walikota Solo, Joko Widodo, Selasa (1/1) menegaskan, relokasi itu sebagai antisipasi banjir pada tahun-tahun mendatang. Beberapa alternatif relokasi adalah dengan pembangunan rumah susun sederhana sewa dan relokasi ke lokasi lain.

Dari Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dilaporkan, pemerintah kabupaten setempat memperpanjang waktu evakuasi korban tanah longsor. Menurut Bupati Karanganyar, Rina Iriani, perpanjangan itu untuk mencari tiga warga yang belum ditemukan.

Di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, 317 keluarga yang tersebar di empat dusun di Desa Gemawang, Kecamatan, masih terisolasi karena dua jalur menuju empat dusun itu terputus total akibat tanah longsor. Hingga Selasa (1/1), belum ada bantuan yang disalurkan mengingat sulitnya medan. [HTS/ATW/ES/126/070/152]



Post Date : 02 Januari 2008