|
Jakarta, Kompas - Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi beberapa hari terakhir ini mulai menimbulkan banjir di wilayah Jakarta Selatan. ”Aduh, rumah saya sudah mau kelelep. Perahu karet saja tolong dikirimin, bantu evakuasi,” kata Budi, warga RT 11 RW 03, Kelurahan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, yang dihubungi Kompas, Minggu (30/10) pukul 18.25. Kawasan tempat tinggal Budi kebanjiran mulai sore kemarin. Ketinggian airnya lebih dari 1 meter. Merespons itu, Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Selatan Frans Silalahi segera mengirimkan perahu karet ke Pondok Labu. Frans berharap banjir tersebut bisa segera diatasi karena biasanya banjir yang melanda Pondok Labu sudah surut dalam sekitar tiga jam. Hujan deras juga mengakibatkan sejumlah pohon tumbang. Pohon beringin di tepi Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, Jakarta Timur, tumbang pukul 15.45, menimpa sebuah mobil dan motor yang tengah diparkir. Para pemilik kendaraan tidak terluka. Atap mobil penyok dan kaca samping kiri belakang pecah, sedangkan motor ringsek. ”Mereka mengatakan akan minta ganti rugi kepada Dinas Pertamanan DKI Jakarta,” kata Kepala Polsek Metro Kramat Jati Komisaris Imran Gultom, kemarin petang. Depok hujan petir Hujan petir juga melanda Kota Depok, kemarin sore hingga petang. Peristiwa itu mengakibatkan genangan di sejumlah jalan utama, salah satunya Jalan Margonda, di depan SPBU Pondok Cina. Arus lalu lintas kendaraan dari arah Jakarta dan Depok terhadang genangan. Belasan mobil mogok saat melintasi ruas jalan tersebut karena air masuk ke saluran pembuangan gas kendaraan. Kendaraan tersebut terjebak genangan yang mencapai 35-40 sentimeter. ”Gangguan paling parah terjadi pukul 15.00 sampai pukul 16.00,” kata Kepala Unit Patroli Kepolisian Resor Kota Depok Ajun Komisaris M Tallo. Meskipun hujan deras mengguyur wilayah Depok dan sekitarnya, ketinggian air Kali Ciliwung masih di bawah ambang normal. Imih, petugas pemantau ketinggian air di Pos Pengamatan Jembatan Panus, Depok, mengatakan, ketinggian air pukul 16.00 mencapai 125 cm. Sementara ketinggian air sebelum hujan mengguyur mencapai 90 cm. ”Memang terjadi kenaikan permukaan air Kali Ciliwung. Namun, kenaikan permukaan air itu tidak sampai melebihi batas normal ketinggian permukaan kali 150 cm,” ujarnya. Ketinggian air di Bendung Ciliwung Katulampa di Kota Bogor juga masih di bawah normal, yakni 40 cm. Hujan di kota tersebut pada akhir pekan ini tidak terlalu deras serta tidak disertai angin kencang, petir, dan guntur. (NEL/NDY/RTS) Post Date : 31 Oktober 2011 |