|
Martapura, BPost Kawasan Kabupaten Banjar di musim penghujan ini kembali dilanda banjir. Hujan yang terus-menerus terjadi sejak awal Desember ini, mengakibatkan beberapa kecamatan di Kabupaten Banjar mulai digenangi air, seperti Kecamatan Sungai Pinang, Pengaron, Simpang Empat, Astambul dan Martapura Timur. Banjir itu terjadi akibat meluapnya Sungai Riam Kiwa dan Sungai Martapura, yang memang berhubungan. Meluapnya sungai itu akibat banyaknya volume air dari daerah hulu menuju ke hilir. Beberapa hari lalu, genangan air setinggi semeter sempat terjadi di Desa Rantau Nangka, Kecamatan Sungai Pinang. Hal ini sempat merepotkan warga di desa yang memang memiliki dataran lebih rendah dibanding desa lainnya. Camat Sungai Pinang, M Aslam S.Sos yang dikonfirmasi Selasa (27/12) siang membenarkan hal itu. "Memang benar sempat terjadi genangan air yang cukup tinggi di Rantau Nangka. Namun saat ini sudah surut lagi. Bencana itu tidak sampai mengganggu aktivitas warga. Biasanya kalau sudah turun, maka yang terancam adalah Kecamatan Pengaron dan Sungai Pinang," ujarnya. Terpisah, Camat Pengaron M Sarwani yang dikonfirmasi menyatakan banjir memang sempat terjadi di daerah Gunung Layang, Desa Pengaron, Senin (26/12). Sedangkan Camat Simpang Empat, M Taufik menyatakan di Desa Sungai Raya yang menjadi langganan banjir, air memang sudah naik ke badan jalan. Namun tidak terlalu parah. Lain halnya dengan Desa Pingaran Ulu dan Ilir, Kecamatan Astambul, sekitar 6 RT di dua desa yang memang langganan banjir itu, sudah terendam hingga setengah meter, dan telah menyulitkan warga yang bermukim di tepi Sungai Martapura. "Dua RT di desa saya sudah terendam air dan tidak bisa dilewati sepeda motor, karena genangan air sampai merendam mesin. Masyarakat terpaksa lewat jalan belakang yang agak tinggi," ujar HA Zaini, Pambakal Pingaran Ulu saat dihubungi via telepon. Menurutnya, genangan air sudah sampai ke persawahan warga. "Saat ini warga sedang menyemai benih. Kemungkinan besar rusak," jelasnya. Sementara di Pingaran Ilir lebih parah dibanding Pingaran Ulu. Banjir melanda di 4 RT desa itu. "Sepeda motor sudah tidak bisa lewat lagi. Kalau di gunung masih hujan, banjir lebih parah bisa saja terjadi di desa kami," ujar Pambakal Pingaran Ilir, Gt Yusnadi. Pantauan di lapangan, genangan air akibat luapan Sungai Martapura juga terjadi di beberapa bagian di Desa Melayu, Martapura Timur. Seperti di halaman SDN Melayu yang genangan airnya sudah mencapai 30 cm.ofy/mtb Post Date : 28 Desember 2005 |