|
Palangkaraya -- Sejumlah daerah di bagian hulu Kalimantan Tengah terancam banjir pada pertengahan Januari nanti. Daerah hulu yang meliputi Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Utara, dan Kabupaten Barito Selatan ini berada di daerah cekungan yang akan menampung luapan air jika hujan. Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi dan Geofisika Bandar Udara Tjilik Riwut Palangkaraya, pada pertengahan Januari nanti curah hujan yang mengguyur provinsi ini mencapai 450 mililiter. Padahal curah normal hanya 300 mililiter. "Ini sangat berpotensi menimbulkan banjir," kata Kepala BMG Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya Hidayat pada Sabtu lalu. Meski daerah hulu yang menjadi sasaran banjir pertama, bukan berarti daerah hilir tidak mengalami kejadian serupa. Karena itu, Hidayat mengimbau warga Kalimantan Tengah di daerah hulu dan hilir agar mewaspadai kemungkinan banjir saat hujan lebat datang. Beberapa daerah hilir yang terkena giliran banjir antara lain Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, Kota Palangkaraya, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, dan Kabupaten Lamandau. Untuk mengantisipasi bencana banjir, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sudah menyiapkan anggaran Rp 20 miliar tahun ini. "Sudah kami identifikasi daerah rawan banjir," kata Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang. Dia meminta 14 kepala daerah di wilayahnya menyiapkan anggaran khusus untuk menghadapi bencana. Ancaman banjir bandang juga terjadi di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, karena curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir. Debit air di sejumlah bendungan dan sungai makin tinggi. "Kami imbau warga waspada," kata Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan Kabupaten Situbondo Eko Prayudi kemarin. Sementara itu, Provinsi Jambi, yang menjadi langganan banjir tiap tahun, belum memiliki rencana pembangunan jangka panjang untuk mengatasi bencana tersebut. Menurut Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin, karakteristik wilayahnya berbeda dengan daerah lain. "Sekarang kami hanya bisa memberikan bantuan kepada korban bencana dan merehabilitasi kerusakan," katanya. Zulkifli mengakui salah satu penyebab banjir adalah hutan yang sudah gundul akibat pembalakan liar. Selain itu, perambahan lahan oleh masyarakat untuk lahan pertanian menjadi pemicu lain kerusakan hutan. karana ww | syaipul bakhori | mahbub djunaidy Post Date : 07 Januari 2008 |