|
Samarinda, Kompas - Guyuran hujan dan banjir di sejumlah daerah di Indonesia meminta korban lagi. Tiga orang tewas tertimpa pohon tumbang di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Adapun Roby bin Safar, bocah berusia 12 tahun dari Samarinda, Kalimantan Timur, tewas tersengat listrik lampu pengatur lalu lintas yang tergenang air di depan Mal Lembuswana, Samarinda. Korban tewas di Blitar adalah sopir truk bernama Suwandono (30), warga Desa Sukosewu, Kecamatan Gandusari, Blitar, dan dua kernetnya yang ternyata kakak-beradik, yakni Sutimin (35) dan Pairin (30), warga Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari. Ketiganya adalah buruh pengangkut material pada pemilik truk bernama Sukarlan. Menurut Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Blitar Aiptu Sumantri, Rabu (12/11), kecelakaan terjadi pukul 14.00 saat wilayah Blitar dilanda hujan deras. Ketika itu truk Colt diesel bernomor AG 7320 LC melintas menuju Wlingi di Desa Plumbungan, Kecamatan Doko. Tiba- tiba tebing di sisi jalan longsor bersamaan dengan tumbangnya pohon jati. Pohon berdiameter 50 sentimeter itu tepat menimpa mobil bagian depan sehingga menewaskan seluruh penumpang truk seketika. Menurut Sumantri, kondisi jalan di Desa Plumbungan yang lebarnya 4-5 meter itu rawan longsor karena sisi tebing curam. Apalagi, warga membangun rumah secara sembarangan. Diliburkan Di Samarinda, Kaltim, banjir bandang yang datang beberapa hari terakhir membuat 6.630 siswa dari 15 taman kanak-kanak dan sekolah dasar diliburkan. Selain itu, air setinggi 50 sentimeter hingga 1,5 meter yang merupakan luapan Sungai Karangmumus juga memaksa mahasiswa empat fakultas di Universitas Mulawarman tidak kuliah. Sebanyak 10 SD negeri, sebuah SD swasta, serta tiga TK swasta juga dilanda banjir. ”Dinas Pendidikan Samarinda mengizinkan siswa yang rumahnya kebanjiran tidak masuk sekolah,” kata Muhammad Faisal, Humas Pemda Samarinda. Empat fakultas Universitas Mulawarman yang diliburkan, yaitu fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, perikanan dan ilmu kelautan, kesehatan masyarakat, dan fakultas kehutanan, tergenang air dengan ketinggian 1 meter. ”Kami datang cuma mengisi daftar hadir sebab kuliah ditiadakan dua hari ini,” kata Muhammad Nur Fitrian, mahasiswa. Banjir juga melanda 11 kelurahan di Samarinda Utara, Samarinda Ulu, dan Samarinda Ilir. Sebanyak 9.090 keluarga di 70 RT yang mengalami kebanjiran kemarin menerima bantuan berupa 7.000 kardus mi instan, 500 kardus sarden, 500 kardus kecap, 50 kardus air dalam kemasan, dan 100 paket bahan makanan. Di Mojokerto, Jatim, kemarin dua orang tewas setelah tertimbun bahan galian C di Dusun Manduro Manggong Gajah. Korban adalah Karno (45), penggali sirtu, dan Nasipin (40), kernet truk pengangkut sirtu. (BRO/INK/NIK) Post Date : 13 November 2008 |