Banjir Menyebar ke Beberapa Daerah

Sumber:Kompas - 04 Februari 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Pasuruan, Kompas - Banjir semakin menyebar ke beberapa daerah. Selain masih menggenangi sejumlah desa di beberapa kabupaten di Jawa Timur, banjir terjadi pula di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Bencana alam ini merendam ribuan rumah, ratusan hektar sawah, dan sejumlah lokasi jalan.

Ratusan rumah di sejumlah desa di Kecamatan Laren dan Meduran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Minggu (3/2), terendam lagi akibat luapan Sungai Bengawan Solo. Banjir pun menggenangi 12 Desa di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban. Di Widang banjir melanda Desa Tegalrejo, Simorejo, Kujung, Mlangi, Mrutuk, Kedungharjo, Tegalsari, Banjar, Widang, Bunut, Ngadirejo, dan Compreng

Hujan deras yang terjadi Sabtu lalu pukul 13.00 hingga 22.00 juga telah menyebabkan dua rumah di Kelurahan Pupus, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, roboh. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun air deras menghanyutkan 22 kambing milik warga.

Menurut Camat Ngebel Yassin, peristiwa itu terjadi pada pukul 16.30. Air meluap dari saluran air selebar sekitar 1,5 meter karena arus air terhambat kayu yang berserakan. Warga yang rumahnya roboh mengungsi di rumah tetangga, kata Yassin.

Minggu pagi Bupati Ponorogo Muhadi Suyono meninjau lokasi banjir dan ikut membersihkan permukiman bersama warga. Dalam kesempatan itu, ia juga menyerahkan bantuan berupa beras kepada warga yang tertimpa musibah.

Desa Jarangan dan Desa Kawis Rejo di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, hingga Minggu juga masih terendam banjir. Aparat pemerintah daerah kesulitan mengirim bantuan karena terkendala akses yang sempit.

Di Jarangan, genangan air merendam permukiman dan sawah penduduk di Dusun Bandaran. Lokasi permukiman yang jauh dari jalan utama menyebabkan penyalur bantuan dari pemerintah kabupaten sempat kesulitan menjangkau daerah itu.

Kepala Desa Jarangan Muhammad Sujak menuturkan, sebanyak 269 warga diungsikan di ruang sekolah. Puluhan warga lainnya menempati tenda pengungsian di tengah jalan menuju kampung mereka.

Sumatera Selatan

Karena Sungai Ogan meluap, Sabtu lalu, sekitar 1.300 rumah warga di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, juga terendam banjir. Banjir tersebut memutuskan jalan dan merusak ratusan hektar lahan padi.

Menurut Puji Hastuti, Kepala Seksi Jaminan Bencana Sosial Dinas Sosial Kabupaten OKU, Minggu, banjir terjadi di tujuh desa di Kecamatan Peninjauan.

Selain faktor hujan lokal di OKU, bencana ini juga disebabkan banjir kiriman dari wilayah hulu sehingga Sungai Ogan tidak bisa menampung air. Di Desa Bunglai dan Desa Kedaton, ketinggian air mencapai 60-70 sentimeter. Lebih dari 100 hektar lahan pertanian di OKU ikut rusak karena diterjang banjir.

Hujan deras yang turun sejak Sabtu malam hingga Minggu sore juga menyebabkan sejumlah ruas jalan dan permukiman di Kota Makassar tergenang air. Genangan setinggi lutut orang dewasa membuat arus lalu lintas macet.

Tanggul rusak

Sejumlah tanggul sungai di Kota dan Kabupaten Pasuruan rusak akibat banjir yang melanda pada Rabu (30/1). Warga yang tinggal di dekat tanggul sungai yang rusak meminta pemerintah segera memperbaiki tanggul.

Tanggul rusak di sejumlah titik karena arus air deras pada saat banjir bandang. Kalau air dari hulu deras lagi, tanggul bisa runtuh. Air sungai akan mudah masuk ke wilayah kami, kata Kasnan, warga Desa Pategan, Kejayan.

Wakil Bupati Pasuruan Muzammil Syafii, Minggu, mengatakan pihaknya akan segera mengecek tanggul-tanggul yang rusak tersebut. Perbaikan atas tanggul-tanggul itu akan dilakukan secara sementara, seperti menggunakan karung pasir.

Sampai hari ini, kerugian akibat banjir telah mencapai Rp 13 miliar. Kerugian ini masih mungkin membesar karena belum semua laporan masuk, katanya. (APA/ACI/A11/ONI/REN/A07)



Post Date : 04 Februari 2008