Banjir Mengkhawatirkan

Sumber:Koran Sindo - 12 November 2008
Kategori:Banjir di Jakarta

JAKARTA(SINDO) – Banjir kiriman kembali menggenangi sejumlah kawasan di Jakarta kemarin. Berdasarkan data Satuan Koordinasi Pelaksana Penanganan Bencana Provinsi (Satkorlak PBP) DKI Jakarta, sebanyak delapan kecamatan tergenang, yakni Cilandak, Jatinegara, Kramatjati,Pancoran, Tebet,Pasar Minggu,Kebayoran Lama,dan Kebayoran Baru. 

Banjir di Kampung Melayu, Jatinegara hingga kemarin sore mencapai pinggang orang dewasa, tetapi sebagian warga tetap enggan mengungsi. Ketua RW 04 Kampung Melayu Sutrisno mengatakan,lambatnya banjir surut karena Pintu Air Manggarai terlambat dibuka sehingga debit air di Kampung Melayu tetap tinggi. ”Sampah yang menumpuk menghambat proses pintu air untuk segera dibuka,” ungkap Sutrisno.

Di Kecamatan Cilandak, tepatnya di Lebak Bulus dan Pondok Labu, genangan air mencapai 110 cm dan merendam rumah 98 kepala keluarga. Bahkan,sebagian warga Pondok Labu sudah mengungsi di Masjid An Nur. Untuk membantu para korban banjir di Cilandak, Pemprov DKI Jakarta memberikan 75 kg beras, 6 kardus mi instan, dan 7 kardus air mineral. Di Kelurahan Petogogan, KebayoranBaru,RW 1–3tergenang dengan ketinggian air 30–50 cm. Di Kelurahan Pondok Pinang,Kebayoran Lama, air menggenang setinggi 70 cm.

Di Kelurahan Pejaten Timur, tinggi air mencapai 50 cm. Sementara di Pasar Minggu, air menggenang pada pukul 18.00 kemarin. Genangan air ini masuk rumah 32 kepala keluarga yang tersebar di empat RT, sedangkan di RW 5 hanya setinggi 30 cm. Sekretaris Kelurahan Petamburan Samsudin mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya banjir, pihaknya telah memasang sirene sebagai peringatan dini bagi masyarakat sekitar. ”Jika ketinggian air sudah melebihi batas normal, sirene ini akan dibunyikan agar masyarakat waspada,”ujarnya.

Petugas Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan M Ibnu mengatakan, ketinggian air di pintu air mulai turun di bawah batas normal, yakni 740 cm setelah sebelumnya pukul 08.00 WIB melebihi batas normal, yakni 830 cm.”Hingga 10 jam ke depan diperkirakan debit air tidak naik,karena cuaca di Bogor cerah,”ucapnya. Hal yang sama juga terjadi di Pintu Air Katulampa, Bogor.

Di pintu air ini, ketinggian air turun menjadi 50 cm di atas batas normal 40 cm. Sebelumnya, hujan deras yang terjadi di wilayah ini menyebabkan ketinggian air meningkat hingga mencapai 100 cm. Sementara di Pintu Air Depok turun menjadi 120 cm. Kepala Subbidang Informasi Meteorologi Publik Badan Meteorologi dan Geofisika Kukuh Ribudiyanto mengimbau masyarakat tetap waspada. Pasalnya, hujan deras disertai petir dan angin kencang masih terjadi hingga memasuki musim hujan.”Angin puting beliung masih berpotensi terjadi di Jakarta,”ucapnya.

Menurut dia, angin puting beliung biasanya terjadi jika pada siang hari matahari bersinar sangat terik dan sore harinya terjadi pertumbuhan awan yang tebal. ”Ciri-ciri munculnya angin ini biasanya cuaca sangat gerah,karena itu perlu waspada,”tandasnya. Sementara itu, Departemen Pekerjaan Umum (PU) mendesak Pemkot Jakarta Timur segera menyelesaikan pembebasan lahan proyek Banjir Kanal Timur (BKT).

Selaku pihak yang bertanggung jawab terhadap pembangunan fisik BKT, Departemen PU berharap proyek ini dapat diselesaikan sesuai jadwal, yaitu akhir 2009. ”April tahun depan, seluruh lahan sudah kami bebaskan,” ungkap Sekretaris Pemkot Jakarta Timur Arifin. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan, pihaknya akan mengecek persiapan penanganan banjir kepada Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Persiapan tersebut meliputi kebersihan lingkungan di daerah perkotaan serta proyek- proyek besar pengendalian banjir. ”Itu sudah ada sistem. Tapi saya akan cek gubernur lagi, bagaimana persiapan di kota,”ungkap Jusuf Kalla seusai membuka Konferensi UNDP tentang Solusi Krisis Keuangan di Asia Pasifik, kemarin di Hotel Sultan. (isfari h/sucipto/ neneng z/mayasofia)



Post Date : 12 November 2008