|
JAKARTA (Media): Genangan air setinggi dengkul orang dewasa terjadi kawasan Duren Sawit dan Pondok Bambu, Jakarta Timur, kemarin. Genangan air terjadi menyusul hujan mengguyur Ibu Kota dua hari terakhir. Genangan air ini lebih tinggi setengah meter dibanding pada Selasa (23/11). Hari sebelumnya, di beberapa ruas jalan di kedua kawasan perumahan itu genangan air mencapai betis orang dewasa. Genangan air terjadi akibat hujan sejak pukul 04.00 WIB. Hujan sempat berhenti, namun hujan deras kembali terjadi hingga pukul 10.30 WIB, dan setelah itu hujan hanya rintik-rintik. Di kawasan Duren Sawit, jalan yang tergenang air di Jl Cempaka Raya dan Jl Wijaya Kusumah. Sedangkan di Pondok Bambu di depan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 dan SDN 195. Akibat genangan air di jalan-jalan perumahan, sejumlah kendaraan warga yang ingin keluar masuk perumahan mengalami kesulitan. Sebelumnya, Selasa hujan turun sekitar pukul 11.00 WIB dan mereda sekitar pukul 14.00, namun pada saat itu curah hujan tidak terlalu tinggi. Pada sekitar pukul 14.30 hujan kembali turun dengan sangat deras. Hujan tahap kedua yang durasinya sekitar satu jam itu langsung membuat jalan-jalan di dua kawasan perumahan tersebut digenangi air. Namun pada sore harinya genangan air langsung surut. Posko banjir Menyusul hujan yang terus-menerus yang mengguyur kawasan Jakarta, Kepala DPU Pemprov DKI Jakarta Fodly Misbach mengatakan, pihaknya menyiapkan 150 personel untuk menjaga posko banjir di lima wilayah kota madya. Selain itu, 280 petugas menjaga-jaga di 156 pintu air yang tersebar di Jakarta. Dia menjelaskan, pihaknya juga bekerja sama dengan Satuan Koordinasi Pelaksanaan Penanggulangan dan Penanganan Banjir (Satkorlak PPB) provinsi dipusatkan di crisis center DKI Jakarta untuk memonitor perkembangan permukaan air di pintu-pintu air (PA) Depok, Katulampa, Pesanggrahan, Cipinang, Sunter Hulu, dan Sawangan. Fodly mengatakan, berdasarkan laporan BMG, diperkirakan musim hujan terjadi November 2004-Januari 2005. Sedangkan ketinggian permukaan air di PA Depok mencapai 250 meter. "Kalau benar ketinggian mencapai itu, maka akan terjadi banjir di beberapa wilayah di Jakarta," jelasnya. Dalam kesempatan ini, Fodly mengatakan, Pemprov DKI Jakarta bersama Pemerintah Pusat berencana membangun waduk di Cibogo, Ciawi, Bogor. Pembangunan waduk yang akan dimulai pada tahun 2005 ini menempati lahan 100 ha. Fodly menegaskan, pembangunan waduk di kawasan Ciawi ini merupakan salah satu solusi untuk mengurangi banjir di kawasan Jakarta. "'Pembangunan waduk itu tujuannya mengurangi debit air Kali Ciliwung untuk mengatasi banjir di Jakarta. Keberadaan waduk itu diharapkan bisa membantu beban Kali Ciliwung menampung limpahan air dari kawasan Bogor-Puncak-Cianjur (Bopuncur),'' ujarnya. Fodly menambahkan, waduk dengan kedalaman 10 meter itu, mampu menampung 10 juta meter kubik air. Sedangkan biaya pembangunan waduk ditaksir mencapai Rp150 miliar dengan menggunakan anggaran tahun 2005. Dia menjelaskan, anggaran untuk pembebasan lahan senilai Rp50 miliar dengan asumsi Rp50 ribu per meter persegi dialokasikan dari APBD DKI Jakarta tahun 2005. Sedangkan biaya pembangunan fisik waduk ditanggung pemerintah pusat, (APBN) sebesar Rp100 miliar. ''Anggaran untuk pembangunan fisik lebih besar, karena selain membangun waduk, juga beberapa dam,'' ungkap Fodly. (Ssr/Ant/J-5) Post Date : 25 November 2004 |