Banjir Mengancam Lagi

Sumber:Kompas - 05 Januari 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Medan, Kompas - Sejumlah sungai di Sumatera Utara meluap karena tak mampu menampung air hujan. Akibatnya, di daerah aliran sungai terjadi banjir yang menggenangi rumah warga dan menghambat arus lalu lintas.

”Pada saat ini, hujan turun di sebagian wilayah Sumut. Beberapa sungai meluap bersamaan,” ujar Kepala Balai Besar Wilayah Sungai II Sumut Yani Siregar, Minggu (4/1) di Medan.

Salah satu sungai yang meluap adalah Sungai Deli sehingga membanjiri Kota Medan. Badan Sungai Deli yang melintasi tiga daerah (Karo, Deli Serdang, dan Medan) tidak mampu menampung air hujan.

Kanal banjir yang selesai dibuat dengan dana ratusan miliar rupiah mulai berfungsi. Limpahan dari hulu sebagian dialirkan ke kanal banjir menuju Sungai Percut. Puncak limpasan air Sungai Deli ke kanal banjir terjadi pada pukul 09.00 setinggi 40 sentimeter (cm). Petugas di pintu kanal sengaja tidak membuka pintu kanal karena menjaga agar kanal tidak mengalami sedimentasi.

Sayangnya, meskipun kanal sudah beroperasi, banjir tetap saja terjadi hingga mengenangi 1.611 bangunan di Kecamatan Medan Maimon, Kota Medan.

Banjir di Medan sulit surut karena drainase di dalam kota tidak banyak berfungsi. Seorang staf Balai Besar Wilayah Sungai II Sumut, Jhon Nasution, mengatakan semestinya ada perawatan drainase menuju saluran primer secara terus-menerus. Perawatan ini, katanya, tidak pernah dilakukan.

Mereka yang terkena banjir, tutur Jhon, berada terlalu dekat dengan daerah aliran sungai (DAS). Menurut dia, solusi yang paling baik adalah memindahkan mereka. Pemerintah Kota Medan menawarkan warga menghuni rumah susun. Sayangnya, tawaran ini tak mendapat respons dari warga.

Kepala Bagian Humas Pemkot Medan Rusdi Siregar mengatakan, pembangunan rumah susun siap dalam konsep. Realisasinya, tutur Rusdi, tergantung dari respons warga. Warga Kelurahan Sei Mati, Medan, Maimon Nurhayati (36), meminta pemerintah tidak mengizinkan bangunan di bibir sungai. Hal ini yang menyebabkan badan sungai menyempit.

Di luar Medan

Pada waktu yang sama, banjir juga menggenangi Kota Tebing Tinggi dan Kabupaten Deli Serdang. Di Kota Tebing Tinggi, banjir menghambat arus lalu lintas di jalan lintas timur Sumatera Medan- Pekanbaru. Banjir di tempat ini terjadi lantaran meluapnya Sungai Padang yang membanjiri jalan raya.

Syahputra Fachri (32), karyawan swasta asal Medan, terjebak kemacetan sepanjang 10 kilometer antara Indrapura (Kabupaten Batubara) dan Kota Tebing Tinggi. Jalur lalu lintas dari Pekanbaru menuju Medan terputus di Kota Tebing Tinggi. Pengguna jalan terpaksa melewati jalan alternatif melewati Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai.

”Saya terjebak macet sejak pukul 16.00. Sampai sekarang (pukul 18.30) saya belum keluar dari rangkaian kemacetan,” katanya.

Di Kabupaten Deli Serdang, banjir menghanyutkan jembatan gantung di Dusun II Desa Tumpatan, Kecamatan Batang Kuis. Puluhan rumah warga setempat tergenang dengan ketinggian maksimal 1 meter. Selai itu, banjir juga menggenangi lahan pertanian. Belum ada data yang pasti seberapa luas lahan pertanian yang tergenang air.

”Banjir di sini karena luapan Sungai Belumai,” tutur Mahadi (48), warga setempat. Sejauh ini belum ada korban. (NDY/BIL)



Post Date : 05 Januari 2009