|
MEDAN(SINDO) Banjir kembali melanda sebagian kawasan Kota Medan,menyusul meluapnya Sungai Babura,kemarin.Luapan terjadi akibat hujan lebat di hulu sungai. Sejumlah wilayah terendam akibat luapan air. Pantauan SINDO, banjir cukup parah terjadi di kawasan Kompleks Pamen, Padang Bulan,Kec Medan Baru. Puluhan kepala keluarga terpaksa mengungsi. Menurut warga, air datang tiba-tiba sekitar pukul 06.30 WIB. Sekitar 70 kepala keluarga (KK) dari 50 rumah yang tinggal di bibir Sungai Babura panik.Terlebih, ketinggian air mencapai 1,5 meter. Luapan air kemarin terjadi karena badan sungai tidak mampu menampung air yang datang dari hulu. Ini sudah yang keenam kalinya selama Oktober, kata Leo Damanik, 50, salah seorang warga. Dia mengatakan, karena air naik tiba-tiba, tak banyak barang-barang yang bisa diselamatkan. Namun, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa itu. Akibat banjir, aktivitas warga di Kompleks Pamen terhenti total. Semua warga di Kompleks Pamen ini tak bisa bekerja. Bagaimana mau bekerja, ketinggian air mencapai 1,5 meter. Masa tak bisa, kerja apa pun tak bisa.Aktivitas lumpuh total, ucap Leo. Dia mengatakan, banjir kemarin merupakan yang terbesar selama Oktober. Minggu lalu, air juga meluap di Sungai Babura,tapi nggaksetinggi ini, beber Leo. Menurut Leo, banjir sering terjadi karena bangunan semakin banyak berdiri di bibir Sungai Babura. Kata dia, telah terjadi penyempitan badan sungai. Sebelum tahun 1989, kawasan ini jarang banjir. Setelah tahun 1989-lah,setiap hujan lebat,terlebih di hulu, banjir pun merendam rumah kami,ungkap Leo. Terhentinya aktivitas juga diungkapkan Rustam Effendy, 39, warga Gang Napindo, Padang Bulan. Dia mengatakan, warga tidak bisa berbuat banyak karena air terus meninggi. Dia pun mengkhawatirkan cuaca yang masih mendung di hulu sungai. Ketinggian air bisa terus bertambah. Soalnya, di hulu sungai cuaca masih mendung, ucap Rustam. Kata Rustam, ada 10 kepala keluarga (KK) yang tinggal di Gang Napindo.ke-10 rumah warga itu terendam air.Meski mengungsi, mereka belum menerima bantuan apa pun dari Pemko Medan.Karena tak ada bantuan, warga berinisiatif mendirikan posko dan dapur umum. Kami sejak tadi sudah lapor ke kepala lingkungan, tapi bantuan hingga kini tak kunjung tiba,jelas Iwan, warga Gang Napindo lainnya. Kabag Humas Pemko Medan Arlan Nasution ketika dihubungi mengaku terkejut mendapat kabar bahwa korban banjir di Kelurahan Padang Bulan belum mendapat bantuan. Padahal,setiap kali terjadi banjir, camat seharusnya cepat turun tangan untuk memberi bantuan kepada para korban. Camat harusnya mendata jumlah warganya yang menjadi korban banjir.Selanjutnya,data itu akan diserahkan ke Pemko Medan. Dari data yang diterima itu,Pemko kembali akan menyalurkan bantuan. Untuk itu, kita akan menghubungi camat, mengapa korban banjir di Kelurahan Padang Bulan belum mendapatkan bantuan,ungkap Arlan. (m syahyan rw) Post Date : 01 November 2007 |