Banjir Melumpuhkan Kota Sampang

Sumber:Media Indonesia - 12 Desember 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

RIBUAN rumah dan ratusan hektare tanaman padi di delapan kelurahan di Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, terendam banjir setinggi 1 meter lebih.

Banjir disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur daerah tersebut serta daerah lain di wilayah utara yang posisinya lebih tinggi dan menyebabkan air Kali Kemuning meluap.

Berdasarkan pantauan Media Indonesia, kondisi terparah terjadi di Desa Gunung Maddah, Pasean, Kemuning, Kelurahan Dalpenang, dan Rongtengah. Banjir juga melanda Desa Panggung, Banyumas, Tanggumong, dan Gunungsekar.

Air bah ini juga melumpuhkan aktivitas warga di Kota Sampang. Sebagian perkantoran, pertokoan, dan sekolah terpaksa diliburkan. Warga juga disibukkan dengan mengemasi perabotan rumah tangga mereka untuk diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Jaringan telepon rumah putus total hingga sekitar pukul 13.00 WIB, kemarin. Bahkan, jalan utama yang menghubungkan Kota Sampang dengan Kecamatan Omben dan sekitarnya putus total, hingga terpaksa dialihkan melalui Kabupaten Pamekasan. Pelayanan kesehatan di Puskesmas Pembantu Kota Sampang juga terhenti akibat banjir.

Menurut keterangan warga, air di Kali Kemuning, satu-satunya sungai di Kota Sampang, mulai meluap dan menggenangi Desa Pasean pada sekitar pukul 3.00 WIB kemarin dini hari dan mencapai puncaknya pada pukul 10.00 WIB.

''Untuk wilayah yang berada di pusat kota, warga sudah mengantisipasi ketika ada tanda-tanda luapan air sungai makin meninggi,'' kata Zain Fuadi, tokoh pemuda Sampang, kemarin.

Menurut Ketua Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Suwarno, pihaknya belum bisa melakukan tindakan apa pun untuk penyaluran bantuan dan masih menunggu hasil pendataan. ''Kecuali mengirim nasi bungkus.''

Banjir di Kecamatan Kroya Cilacap, Jawa Tengah, meluas ke desa lainnya, seperti Mujur Lor, Bajing, Bajing Kulon, dan Kedawung. Sebelumnya, hanya merendam sawah di Desa Mujur Kidul dan Sikampuh.

Anehnya, bantuan dari pemerintah setempat, provinsi dan pusat tak terlihat di lapangan. Kalaupun ada sangat lamban bergerak.

Dalam menghadapi bencana banjir di Provinsi Bengkulu, Kepala Dinas Sosial Bengkulu Sudoto menyatakan telah menyiapkan 30 ton beras untuk tanggap darurat.

Sementara itu, ratusan warga bantaran Kali Bengawan Solo berunjuk rasa ke balai kota setempat. Mereka menuntut pencairan dana bantuan banjir 2007.

Hujan yang mengguyur Kecamatan Lore Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah mengakibatkan meluapnya Sungai Lariang yang membelah wilayah Lore, hingga menggenangi puluhan permukiman penduduk yang berada di bantaran sungai dan merendam ratusan hektare sawah. (MG/LD/BS/FR/UB/MY/N-2)



Post Date : 12 Desember 2008