Banjir Meluas

Sumber:Indopos - 29 Desember 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
SOLO - Memasuki hari ketiga banjir kemarin (28/12), wilayah Kota Solo yang terendam air meluas. Kemarin, Kelurahan Pasar Kliwon dan Kelurahan Kedunglumbu menjadi daerah baru yang digenangi air setinggi 30-100 sentimeter.

Banjir meluas, usai hujan deras Kamis malam (27/12) dan dibukanya pintu air di Waduk Gajah Mungkur dibuka lebih lebar. "Hari pertama hanya 10 kelurahan yang terendam banjir. Mulai tadi malam, sudah 12 kelurahan terendam," ujar Kepala Kantor Kesbanglimas Pemkot Solo, Joko Pangarso, di posko induk bencana, kemarin (28/12).

Sebenarnya, banjir sudah menggenangi 12 kelurahan itu di hari pertama. Hanya saja, di wilayah Pasar Kliwon dan Kedung Lumbu belum separah kemarin. "Saat ini banjir benar-benar merata di 12 kelurahan itu," lanjut Joko.

Pantauan koran ini di lapangan, beberapa daerah seperti Kelurahan Semanggi bertambah titik banjirnya. Awalnya, air hanya menggenang di sepanjang tanggul Bengawan Solo dan Kali Tanggul. Kini, banjir sudah melebar hingga Rumah Sakit Kustati Solo.

Di rumah sakit itu, air mencapai ketinggian lebih dari 30 sentimeter. Akibatnay, kendaraan yang akan melewati Jalan Kapten Mulyadi menuju Jalan Brigjen Sudarto tidak bisa lewat. Banjir juga menggenangi simpang empat Baturono, dekat Kantor Kelurahan Pasar Kliwon. Akses dari kota menuju wilayah Semanggi pun terputus genangan air setinggi 30 sentimeter.

Banjir juga meluas di Kelurahan Joyontakan. Jalan Brgjen Sudarto yang pada hari pertama tidak tergenang air, kemarin mulai tenggelam air luapan Kali Tanggul dan Kali Wingko. Akses dari Solo menuju Solo Baru pun terganggu. Bus-bus jurusan Wonogiri terpaksa dialihkan jalurnya melewati Kelurahan Pajang.

Kampung Tajung Anom juga sudah tenggelam seluruhnya, tinggi genangan air 1-2 meter. Di hari pertama, air setinggi 1 meter hanya merendam kampung yang ada di sisi timur Jalan Yos Sudarso. Akses jalan menuju Solo Baru pun terputus. Air menggenangi seluruh badan jalan, mulai dari sisi selatan tanggul hingga Alfa Solo Baru.

Di Joyosuran, jumlah RW yang tergenang juga melonjak drastis. Di hari pertama, hanya RW 10 dan RW 11 yang terendam. Kemarin, air sudah menggenangi sembilan RW, yaitu RW 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, dan 11.

Menurut Joko, meluasnya banjir disebabkan dibukanya pintu air Waduk Gajah Mungkur lebih lebar. "Selain itu, hujan deras yang mengguyur Solo sejak Kamis malam kemarin, juga menjadi faktor pemicu meluasnya banjir," jelas pria berkumis itu.

Banjir kedua yang menerjang Solo itu sudah diprediksi tim penaggulanngan bencana Pemkot Solo. Sebab, cuaca masih belum bersahabat. Curah hujan akan terus memingkat dalam beberapa hari ke depan.

Hasil pantauan satelit dari Badan Meteorolgi dan Geofisika (BMG) yang didapat Kesbaglinsma, hujan akan terus mengguyur Solo hingga pertengahan Januari. "Bahkan, pertengahan Januari baru mencapai titik optimal curah hujan. Jadi, kemungkinam besar hujan masih terus mengguyur hingga akhir Januari mendatang," jelasnya.

Pengungsi Melonjak Drastis

Banjir kedua yang melanda Solo dalam tiga hari terakhir, membuat jumlah warga Solo yang mengungsi melonjak. Dari data Posko Induk Pemkot Solo, jumlah penduduk yang mengungsi akibat rumahnya direndam banjir mencapai 40 ribu orang. Jumlah itu naik 8.400 orang, dibandingkan data sebelumnya yang mencapai angka 31.600 orang.

Para pengungsi tersebar di 14 posko yang didirikan Pemkot Solo. Posko itu ada di wilayah Kelurahan Sudiroprajan, Jebres, Pucangsawit, Sewu, Jagalan, Gandekan, Sangkrah, Pasar Kliwon, Semanggi, Joyosuran, Kedunglumbu, Joyontakan, Pendapi Gedhe Balai Kota, dan GOR Manahan.

Pemkot juga tengah mendirikan dua dapur umum utama, yaitu di Keluarahan Sangkrah dan Stadion Manahan. "Selain itu, dapur umum juga didirikan di masing-masing posko di tiap kelurahan, serta sejumlah titik dekat lokasi banjir," imbuhnya.

Lalu-Lintas Dialihkan

Sejumlah ruas jalan pun terendam air cukup tinggi, karena luapan air sungai dan derasnya hujan Kamis malam B>(lihat tabel). Menurut pantauan Satlantas Solo, ketinggian air di Jl Kapten Mulyadi dan Jl Juanda mencapai 1 meter. "Kalau di Jl Yos Sudarso dan ruas Tanjunganom mencapai 1,5 meter," ujar Kasatlantas Poltabes Solo AKP Ade S Simanjutak kemarin siang .

Sebagai antisipasi, Satlantas memilih mengalihkan arus lalu lintas di ruas jalan itu. Namun, jalur alternatif itu hanya bertahan sebentar. Sebab, pada pukul 11.00 ketinggian air di Gading mencapai 50 sentimeter.

Kemarin, koran ini berupaya melintasi jalur alternatif Tipes-Gentan-Baki-Solo Baru. Bersama beberapa wartawan, koran ini bisa mencapai kawasan Telukan, Grogol, Sukoharjo. Namun, arus lalu lintas di jalur tersebut sangat padat. Akibatnya perjalanan pun tersendat. Genangan air setinggi mata kaki sampai lutut orang dewasa pun sering ditemui selama perjalanan.(aw/tya)



Post Date : 29 Desember 2007